Sabtu, 31 Desember 2011

JURNAL PENELITIAN - Ismah Ifadoh Aprilia 2115091878


JURNAL PENELITIAN - Ismah Ifadoh Aprilia 2115091878



PENGARUH METODE PEMBELAJARAN “DOLLS SPEAK
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR
INTRINSIK CERITA SISWA KELAS V SDN UTAN KAYU UTARA

1.        Pendahuluan
a.      Latar Belakang
Melalui pembelajaran bahasa Indonesia, siswa tidak hanya dituntut untuk mahir berbahasa, memiliki keterampilan manyimak, membaca, menulis, ataupun barbicara saja, tetapi juga mampu mempertajam emosi perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap lingkungan hidup dan budaya. Kemampuan dalam memperhalus emosi ini tidak bisa dilakukan hanya melalui beelajar bahasa, tetapi harus melalui belajar sastra. Lewat karya sastra, siswa akan mengembangkan kemampuan personalnya dengan menyatakan emosi, mengekpresikan empati, dan perasaan atau isi hati.
Namun realita yang terjadi pada saat sekarang adalah kurangnya perhatian guru terhadap pembelajaran sastra di sekolah, terutama sekolah dasar. Pembelajaran sastra dianggap pelajaran yang kurang penting, hanya bisa dilakukan dengan memberi latihan atau Lembar Kerja Siswa (LKS) saja. Padahal siswa sekolah dasar adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Mereka masih berada dalam tahap meniru dan membutuhkan bimbingan dalam bersikap dan bertingkah laku. Sungguh sangat disayangkanjika materi pembelajaran sastra ini diabaikan begitu saja.
b.      Tujuan 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran dolls speak terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerita siswa sekolah dasar. Secara khusus, tujuan penelitian adalah untuk mengkaji hipotesis penelitian dan mengumpulkan data empiris tentang ada tidaknya pengaruh penggunaan metode dolls speak terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur-unsuur interinsik cerita siswa kelas V SDN Utan Kayu 05 Pagi.

2.        Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen randomized control-group – pretest-postest. Metode ekaperimen ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat pengaruh kemampuan mengidentifikasiunsur-unsur intrinsik dengan menggunakan metode pembelajaran dolls speak (kelompo eksperimen) dengan yang tidak menggunakan metode pemebalajaran dolls speak (kelompok kontrol). Baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen ditentukan secara random.

3.        Hasil dan Pembahasan
Dari hasil penghitungan data penelitian, dapat dilihat bahwa penggunaan metode pembelajaran dolls speak terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrisik cerita siswa kelas V SDN Utan Kayu Utara 05 Pagi, lebih baik daripada metode konfensional. Hal ini dapat diketahui dari rentangan skor dan rerata yang diperoleh dari dua kelompok yang menjadi sampel dari penelitian ini. Rentangan nilai pretest mengiendentifikasi unsur-unsur intrinsik cerita pada kelompok yang menggunakan metode pembelajaran dolls speak (kelompok eksperimen) antara 10 hingga 65 dengan rata-rata 38,01. Sementara untuk posttest, kelompok yang menggunakan medote pembelajaran dolls speak (kelompok eksperimen) memperoleh rentang nilai antara 40 hingga 95, dengan rata-rata 77,86. Jika dilihat pada kelompok yang menggunakan metode konvensional (kelompok kontrol), rentangan nilai pretest yang dapat diraih adalah antara 15 hingga 90 dengan rata-rata 52,14; sementara untuk posttest anatar 35 hingga 90 dengan rata-rata 65,71.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerita siswa kelas V SDN Utan Kayu Utara 05 Pagi meningkat dengan menggunakan metode pembelajarn dolls speak. Oleh karena itu rata-rata ang diperoleh kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata yang diperoleh kelompok kontrol, padahal kedua kelompok ini diberikan soal yang sama, dan siswanya heterogen. Artinya, lebih baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol terhimpun siswa dengan tingkat kecerdasan yang beragam, ada yang pintar ada yang kurang pintar. Hanya saja diberi perlakuan yang berbeda.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Rachma Putri Rahayu – 2115091874

Menurut saya, sistematika jurnal yang saudara Ismah sudah berpijak kepada teori karena beliau menuliskan pendahuluan, metode penrlitian, data serta hasil dan pembahasan. Namun sayang saudara Ismah sepertinya lupa untuk membuat abstrak padahal abstrak dalam jurnal penelitian penting untuk mengetahui penelitian seperti apakah yang disajiakan peneliti.
Konten isi baik, mind map dimaksimalkan dalam membuat pengembangan. Kekoherensian antar paragraf juga baik.

KEBULAN mengatakan...

Menurut Saya artikel jurnal yang penulis buat sudah cukup baik jika ditinjau dari kesesuaian mind map dan pengembangan. Namun, penulis tidak mengurut sistematika dengan benar. Karena, penulis tidak mencabtumkan abstrak penelitian yang pada dasarnya menjadi gambaran umum penelitian tersebut.

Ratih Sukmaning Tyas-2115091883

Unknown mengatakan...

Salam.

Bukankah ini penelitian saya (Rahmi Yulia Ningsih) thn 2010- 2011 ya? Digunakan utk apakah ya? Tks