(Raden Firda Siti Humaeroh:2115091875)
ARTIKEL JURNAL ILMIAH
ABSTRAK
Rahma Dewi Hartati, dkk. 2011. Konteks
Wacana Rambu-Rambu Lalu Lintas serta
Implikasinya dalam Pembelajaran Menulis Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Pajeleran
Cibinong-Bogor. Skripsi, Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu
untuk mengetahui konteks wacana rambu-rambu lalu lintas yang dapat
diaplikasikan ke dalam pembelajaran menulis siswa SD kelas IV. Metode penelitian
yang akan digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini
adalah foto rambu-rambu lalu lintas di Kecamatan Cibinong-Kabupaten Bogor dalam
kategori rambu kalimat dan perpaduan kalimat dan lambang. Penelitian ini
berlangsung dari semester gasal 2010/2011 di daerah Kecamatan Cibinong dengan
luas wilayah 3105, 66 Ha.
A.
PENDAHULUAN
Wacana
merupakan satuan tertinggi yang dibentuk oleh gabungan kalimat dalam suatu
deskripsi bahasa yang berisi informasi yang lengkap dan digunakan sebagai alat
berkomunikasi. Produk yang dihasilkan dari wacana dapat berupa bentuk wacana
lisan maupun wacana tulis yang digunakan untuk berkomunikasi. Melalui wacana
seseorang mampu memberi gambaran tentang berbagai perisiwa komunikasi yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman mengenai gambaran makna wacana
dalam komunikasi ini sangat ditentukan oleh konteks berlangsungnya sebuah
wacana.
Berdasarkan
berbagai macam penelitian mengenai konteks yang bertujuan membangun suatu
komunikasi yang baik dan jelas, oleh karena itu peneliti ingin mengkaji secara
mendalam mengenai konteks komunikasi yang terdapat pada rambu-rambu lalu lintas
yang memiliki keunikan tersendiri dengan bentuk kalimat perintah sederhana dan
tertera berdasarkan kondisi jalan atau konteks namun dapat memeberikan arti dan
dipahami oleh para pengguna jalan sendiri yang penelitian tersebut masuk ke
dalam kajian wacana. Begitu pula dari contoh visual atau gambar rambu-rambu
lalu lintas, penulis ingin mendapatkan implikasi penelitian ke dalam proses
pembelajaran bahasa khususnya dalam keterampilan menulis bagi siswa sekolah
dasar yang difokuskan kepada siswa kelas IV SD karena para siswa sudah
mendapatkan pengetahuan menulis dasar dan penulis ingin menjadikan penelitian
ini suatu variasi contoh pembelajran menulis yang tidak terlalu cenderung
mengambil di dalam buku saja seperti di sekolah SD Negeri Pajeleran 01 penulis
mendapatkan informasi dari hasil wawancara dan observasi bahwa guru masih
menggunakan contoh di dalam buku dan jarang menggunakan media menarik dalam
pembelajaran menulis. Selain itu dengan penelitian yang dilakukan penulis ingin
menganalisis seberapa besar pengaruh suatu bahasa untuk menyampaikan suatu
amanat, bagaimana apabila ada sedikit kesalahan bahasa yang membuat suatu
kalimat berubah makna sehingga dapat terlihat pula seberapa besar mempengaruhi
para pengguna jalan yang secara tidak langsung maupun langsung berpatokan
kepada rambu-rambu lalu lintas sebagai petunjuk arah, dan untuk mengetahui
konteks wacana pada rambu-rambu lalu lintas terangkum dalam koordinat wacana
yang dapat diaplikasikan ke dalam pembelajaran menulis pengumuman siswa SD
kelas IV.
B.
METODE
Metode yang digunakan peneliti adalah
metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis rambu-rambu lalu lintas yang
berada di jalan-jalan arteri atau jalan utama yang menghubungkan daerah satu
dengan daerah lainnya dan mampu dilewati oleh kendaraan bermotor maupun mobil,
melalui kajian wacana (konteks komunikasi tulis).
C.
HASIL
PENELITIAN
K
A
L
I
M
A
T
|
P
|
W
|
L
|
K
|
TOPIK
|
PEMBACA
|
|||||
L
L
J
R
|
S
W
|
W
T
|
R
F
|
PK
L
|
AB
L
|
SK
B
|
PA
L
|
P
R
D
|
PR
D
E
|
PJ
|
|
3
|
6
|
10
|
15
|
2
|
15
|
17
|
|||||
Jumlah
Presentase (%)
|
8,8%
|
17,6%
|
29,4%
|
44%
|
6%
|
44%
|
50%
|
TEMPAT
|
AMANAT
|
||||||
ST
|
BKP
|
BKT
J
|
BK
|
Pe
1
|
Pe
2
|
Pe
3
|
Pe
4
|
14
|
2
|
16
|
2
|
10
|
6
|
15
|
3
|
41,1%
|
6%
|
47%
|
6%
|
29,4%
|
17,6%
|
44%
|
8,8%
|
Berdasarkan tabel
rekapitulasi yang didapatkan maka dapat dirangkum seperti berikut dari 34 data
(100%) peristiwa, waktu, ragam bahsa, dan lorong yang digunakan semua sama
yaitu dalam lingkup lalu lintas jalan raya sepanjang waktu yang dituliskan
dalam wacana tulis dengan menggunakan ragam bahasa formal, sedangkan topik
wacana terdiri dari: 1) perlengkapan keselamatan berlalu lintas berjumlah 3
data (8,8%), 2) Aturan arah lalu lintas berjumlah 6 data (17,6%), 3) Seruan
keselamatan lalu lintas berjumlah 10 data (29,4%), 4) Petunjuk arah,
lokasi/daerah berjumlah 15 data (44%).
Pada kolum
peserta terdiri dari penulis (addressor) dan pembaca (addresse). Penulis
(addressor) dalam data pun semua sama yaitu pihak berwenang DLLAJ sedangkan pembaca (addresse)
dibagi kembali berdasarkan tujuan rambu ditujukan untuk siapa, yaitu: 1)
Pengendara roda dua (motor) berjumlah 2 data (6%), 2) Pengendara roda empat
(angkutan umum) dan motor berjumlah 15 data (44%), 3) Pengendara roda dua,
pengedara roda empat dan pejalan kaki berjumlah 17 data (50%). Selain itu
secara konteks berdasarkan tempat pun terbagi kembali menjadi: 1) Sisi tengah
jalan berjumlah 14 data (41,1%) , 2) Bahu kiri tepat di pertiga jalan berjumlah
2 data (6%), 3) Bahu kiri jalan tepat tikungan berjumlah 2 data (6%), 4) Bahu
kiri jalan dua arah berjumlah 16 data (47%). Sedangkan berdasarkan amanat
didaptkan empat pembahasan berupa: 1) Perintah berjumlah 10 data (29,4%), 2)
Peringatan berjumlah 6 data (17,6%), 3) Petunjuk berjumlah 15 data (44%), dan
4) Perintah dan peringatan berjumlah 3 data (8,8$).
D.
KESIMPULAN
Dari hasil
analisis data, maka ada keterkaitan antara peristiwa, topik, peserta, tempat,
waktu. Lorong, kode dan amanat, terlihat seperti topik yang sering didapatkan
berupa petunjuk arah lokasi atau daerah yang masih dalam lingkup lalu lintas
tertulis sangat jelas sehingga terlihat kebutuhan rambu-rambu untuk para
pengguna jalan adalah petunjuk arah yang berguna untuk menunjukkan lokasi yang
harus dilaluinya, sehingga meski dengan dibantu dengan arah tanda panah, sudah
mampu dimaknai pengguna jalan berdasarkan konteks. Namun demikian dari hasil
penelitian ditemukan adanya rambu-rambu yang masih melanggar konteks wacana
khususnya secara tempat sehingga mengurangi kekuatan makna yang ingin
disampaikan oleh pembuatnya kepada para penggunanya dan pada akhirnya menjadi
rambu yang biasa dan diabaikan. Akan tetapi sebagian besar rambu-rambu lalu
lintas ini sudah sesuai konteks dalam lingkup komunikasi di lalu lintas jalan
yang dapat dipahami para pengguna jalan ketika berkendaraan meski bentuk
penulisannya seerhana dan tidak menggunakan struktur yang lengkap.
2 komentar:
(MUMUN SITI MUNAWWAROH)
Artikel jurnal ilmiah yang ditulis Firda sudah berdasarkan mind map yang telah ia susun. Firda menuliskan artikelnya berdasarkan skripsi (hasil penelitian). Ia juga sudah menuliskan abstraknya. Terdapat satu hal yang kurang di dalam abstrak yaitu tidak terdapatnya kata kunci.
Di dalam pendahuluan, Firda menuliskan tujuan penelitian yang dilakukan serta latar belakang diadakannya peneitian tersebut. Kemudian ia melanjutkan dengan pembahasan metode dan hasil penelitian. Bahasa yang digunakan oleh Firda cukup singkat dan mewakili apa yang ia sampaikan.
(Rahma Dewi H)
Nampaknya saya sangat mengenal isi artikel ini..
eumph seperti isi skripsi punya saya. Terima kasih sudah mau diposkan hasil penulisan saya. Terima kasih Firda. Apakah kamu mahasiswa UNJ juga?
Salam Kenal...
Posting Komentar