Kamis, 29 Desember 2011

MUMUN SITI MUNAWWAROH - ARTIKEL ILMIAH: “EFEK TELEVISI TERHADAP KOMUNIKASI MASSA”


MIND MAP



“EFEK TELEVISI TERHADAP KOMUNIKASI MASSA”

ABSTRAK

            Komunikasi adalah suatu proses untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi memiliki beberapa ragam, salah satunya adalah komunikasi massa. Komunikasi massa terbentuk dari suatu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada komunikan, dalam hal ini adalah khalayak.
            Media yang dapat digunakan dalam menyampaikan informasi kepada khayalak dapat disebut sebagai media massa. Media massa merupakan suatu alat yang digunakan untuk penyampaian pesan. Media massa dapat berupa media cetak dan media audio atau pun audio visual. Media cetak misalnya koran, surat kabar, dan majalah. Media audio misalnya radio. Sedangkan media audio visual adalah televisi.
            Televisi adalah media yang sudah sangat dikenal dalam masyarakat. Keberadaannya seakan sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan mereka. Televisi dapat digunakan sebagai sumber informasi atau sebagai sumber hiburan semata. Hal tersebutlah yan menjadikan televisi sebagai salah satu media yang dapat membentuk proses komunikasi massa masyarakat. Televisi di dalam proses komunikasi massa berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan kepada kounikan. Komunikan pada proses ini adalah penonton televisi. Penonton akan menangkap pesan dari acara-acara yang disampaikan oleh televisi.




PENDAHULUAN

            Perkembangan teknologi sudah sangat berkembang pesat. Dari mulai negara maju hingga negara berkembang dapat saling berbagi informasi melalui media massa. Informasi dibutuhkan untuk berbagai macam keperluan. Dengan adanya media massa, memungkinkan masyarakat tidak bertatap muka lagi dalam mengadakan komunikasi massa. Komunikasi massa dapat dibatu dengan media massa yang sudah semakin banyak macamnya. Satu jenis media massa yang mudah dan hampir sebagian besar dimiliki oleh masyarakat adalah televisi.
            Televisi dapat memancarkan program-program yang dapat dinikmati oleh penontonnya. Televisi juga dapat memberikan informasi faktual dan cepat dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari belahan-belahan dunia yang jauh jangkauannya dari Indonesia. Hal tersebut memudahkan masyarakat untuk memiliki pengetahuan yang terkini terhadap keadaan yang ada di sekitarnya.
            Sebagai media massa, televisi merupakan satu media komunikasi massa yang dapat berperan cepat terhadap pembentukan komunikasi massa. Komunikasi massa tidak dapat dilepaskan dari media massa termasuk televisi. Televisi dapat berupa media massa keluarga yang dapat disaksikan oleh seluruh anggota keluarga. Dengan demikian, penyerapan informasi dapat dengan mudah terjadi di dalam keluarga tersebut sehingga menimbulkan komunikasi massa yang disebabkan oleh media massa televisi.



PEMBAHASAN

1.      Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka.[1] Defiinisi komunikasi massa berdasarkan ahli komunikasiyaitu Bittner: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.[2] Berdasarkan pengertian tersebut, dapat digarisbawahi mengenai peranan media massa dan efeknya dalam pembentukan komunkasi massa. Komunikasi massa akan terbentuk melalui media massa.
            Komunikasi massa yang dibentuk terhadap masyarakat tidaklah semata-mata terbentuk tanpa memiliki fungsi-fungsi yang dapat mempengaruhi pembaca/pendengar/penontonnya. Diantara fungsi-fungsinya yang banyak, ada dua fungsi yang selalu tumpang tindih dalam hal baik buruknya. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Informasi
Fungsi informasi merupakan suatu fungsi yang terpenting dalam komunikasi massa. Fungsi ini dapat memberitakan kepada masyarakat mengenai kejadian yang faktual dan disampaikan secara cepat sehingga masyarakat mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Seharusnya, fungsi ini dapat menjadi fungsi utama pada proses komunikasi massa yang disampaikan melalui media massa, terlebih lagi media massa elektronik yang sebagian besar dimiliki oleh masyarakat.
b)      Hiburan
Fungsi hiburan belakangan ini menggeser fungsi utama media massa elektronik sebagai fungsi informasi. Masyarakat cenderung menjadikan media massa elektronik sebagai media hiburan saat melepaskan penat. Hal tersebut diimbangi oleh merajalelanya hiburan yang disajikan oleh media massa elektronik bagi penontonnya.

2.      Media Televisi sebagai Media Massa
Satu kenyataan yang tidak terbantahkan dan sangat memengaruhi proses komunikasi dalam masyarakat modern sekarag ini adalah keberadaa media massa.[3] Media massa, terlebih lagi televisi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat sekarang ini. Televisi yang merupakan media massa elektronik akan membentuk opini masyarakat yang secara terus-meners akan membentuk sikap masyarat, tentu saja efek tersebut didasarkan pada apa yang dilihat oleh masyarakat pada televisi.
Menurut ensiklopedia Indonesia dalam Parwadi dinyatakan bahwa: “Televisi adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima.”
Arti penting media massa diungkapkan oleh Dennis McQuail (1987) dalam Nurudin. Beberapa diantaranya adalah:
         Media merupakan sumber kekuatan-alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya guna lainnya.
        Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.
         Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan.
Beberapa arti penting yang disebutkan oleh McQuail di atas dapat diaplikasikan kepada televisi yang merupakan salah satu media massa elektronik. Televisi memiliki peran-peran yang sama dengan apa yang diungkapkan oleh McQuail. Televisi dapat menjadi sumber kontrol atau inovesi masyarakat dalam mendayagunakan apa yang mereka lakukan.
Televisi juga sekaligus sebagai media atau sumber penyampaian informasi yang akan diterima oleh masyarakat sebagai berita yang faktual dan dijadikan sebagai kebutuhan hidupnya. Dalam hal lain, televisi menjadi tempat bertukarrnya budaya antar wilayah di penjuru dunia.

3.      Efek Media Televisi terhadap Komunikasi Massa
Televisi sebagai media massa elektronik yang mudah untuk didapat dan diakses memiliki efek yang cukup besar terhadap sikap masyarakat. Terdapat dua hal yang dominan dalam pembentukan efek kepada masyarakat berdasarkan program televisi. Dilihat dari fungsi media massa di atas, fungsi informasi dan hiburan akan selalu saling mempengaruhi dan berdampingan dalam pembentukan komunikasi massa.
Komunikasi massa akan terbentuk melalui penayangan acara-acara yang terdapat dalam televisi. Penayangan acara-acara yang terdapat dalam televisi disaksikan oleh masyarakat luas dan akan menimbulkan opini publik yang semakin lama semakin berkembang menjadi bahan perbincangan. Setelah menjadi bahan perbincangan maka akan menimbulkan efek yang memnggerakkan massa untuk melakukan tindakan.
Hal tersebut tentu saja sangat cepat terjadi. Mengapa demikian? Dikarenakan banyaknya ketersediaan informasi yang diberikan kepada masyarakat kemudian didukung oleh media massa dalam hal ini adalah televisi yang hampir dimiliki oleh seluruh lapisan masyaakat. Baik itu taraf menengah ke atas atau menengah ke bawah.
Contoh yang sering terjadi pada efek komunikasi massa terhadap tindakan masyarakat adalah, terjadinya demonstrasi massa terhadap sesuatu masalah yang sedang terjadi di negeri ini. Misalnya, masalah korupsi atau masalah kinerja anggota DRP/MPR yang dipertanyakan. Televisi melalui program beritanya akan gencar menginformasikan kepada khalayak mengenai beita tersebut. Berita tersebut berulang-ulang diberitakan kepada masyarakat. Masyarakat tertentu yang merasa memiliki tanggung jawab sosial, mereka akan membentuk opini publik yang diawali dari kelompoknya kemudian menyebarkan kepada kelompok lainnya sehinngga terjadilah demonstrasi terhadap korupsi yang ditujukan kepada anggota DPR/MPR.


KESIMPULAN

            Komunikasi massa akan terbentuk jika terdapat media massa yang mendukungnya. Media massa yang paling banyak dimiliki masyarakat adalah media massa elektronik. Seperti televisi. Televisi akan dapat mudah menyiarkan acara-acara yang dapat ditonton dengan mudah dan dinikmati oleh masyarakat. Dalam perannya sebagai media pembentuk komunikasi massa, televisi memiliki efek yang besar tehadap pembentukan opini publik. Opini publik tersebutlah yang menjadi awal efek dari komunikasi massa yang dialami masyarakat. 










DAFTAR PUSTAKA

Nurudin. 2007. Pengantar Komuniakasi Massa. Jakarta:Rajawali Pers.
Rakhmat, Jalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Jakarta: PT.Rosa Karya.
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19201/.../Chapter%20II.pdf



[1]Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta:Rajawali Pers, 2009), hlm. 2.
[2]Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Rosda Karya, 2011), hlm. 186.
3 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta:Rajawali Pers, 2009), hlm. 33.

2 komentar:

KEBULAN mengatakan...

Pengembangan artikel ilmiah yang ditulis oleh penulis tidak sesuai dengan mind map yang disajikan. Pengembangan yang disajikan berbanding terbalik dengan mind mapnya. Pada pengembangannya, bagian abstrak terkesan seperti pendahuluan. Pada bagian pembahasan pun terkesan mengulang-ngulang materi. Mengenai teknik penulisannya masih ada beberapa kata yang masih salah penulisannya, seperti pada bagian abstrak paragraf 2, terdapat kata “khayalak” seharusnya “khalayak”, kata “yan” seharusnya “yang”, kata “kounikan” seharusnya “komunikan”. Pada bagian pendahuluan paragraf 1, terdapat kata “dibatu” seharusnya “dibantu”. Pada pembahasan bagian Komunikasi Massa, paragraf 1 terdapat kata “komunikasiyaitu” seharusnya “komunikasi yaitu”. Pada pembahasan bagian Media Televisi sebagai Media Massa, pada paragraf 1 terdapat kata “sekarag” seharusnya “sekarang”, pada paragraf 2 terdapat kata “dinyatakan” seharusnya “menyatakan” dalam hal ini penulis salah memilih kata, pada paragraf 4 terdapat kata “inovesi” seharusnya “inovasi”. Pada pembahasan bagian Efek Media Televisi terhadap Komunikasi Massa, paragraf 3 terdapat kata “masyaakat” seharusnya “masyarakat”, pada paragrat 4 terdapat kesalahan penempatan tanda koma (,) setelah kata “adalah” seharusnya tak perlu ada tanda koma (,), masih di paragraf 4 terdapat kata “DRP/MPR” seharusnya “DPR/MPR”, dan kata “beita” seharusnya “berita”. Meski masih terdapat kesalahan dalam teknik penulisan, dalam artikelnya penulis sudah menggunakan kata yang mudah dipahami dengan pemilihan kata yang cukup baik.

Raden Firda Siti Humaeroh (2115091875). ^__^

Anonim mengatakan...

Kesalahan penulisan sudah dibahas oleh komentar diatas. Mengenai struktur kepenulisannya, penulis artikel ini telah mengemasnya dengan bahasa yang sederhana sehingga artikel ini mudah dipahami oleh pembaca.
Cahyo Baskoro
2115091856