MIND MAP
“EFEK TELEVISI TERHADAP KOMUNIKASI MASSA”
ABSTRAK
Komunikasi
adalah suatu proses untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan.
Komunikasi memiliki beberapa ragam, salah satunya adalah komunikasi massa.
Komunikasi massa terbentuk dari suatu media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada komunikan, dalam hal ini adalah khalayak.
Media
yang dapat digunakan dalam menyampaikan informasi kepada khayalak dapat disebut
sebagai media massa. Media massa merupakan suatu alat yang digunakan untuk
penyampaian pesan. Media massa dapat berupa media cetak dan media audio atau
pun audio visual. Media cetak misalnya koran, surat kabar, dan majalah. Media
audio misalnya radio. Sedangkan media audio visual adalah televisi.
Televisi
adalah media yang sudah sangat dikenal dalam masyarakat. Keberadaannya seakan
sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan mereka. Televisi dapat digunakan
sebagai sumber informasi atau sebagai sumber hiburan semata. Hal tersebutlah
yan menjadikan televisi sebagai salah satu media yang dapat membentuk proses
komunikasi massa masyarakat. Televisi di dalam proses komunikasi massa berperan
sebagai komunikator yang menyampaikan pesan kepada kounikan. Komunikan pada
proses ini adalah penonton televisi. Penonton akan menangkap pesan dari
acara-acara yang disampaikan oleh televisi.
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi sudah sangat berkembang pesat. Dari mulai negara maju hingga negara berkembang
dapat saling berbagi informasi melalui media massa. Informasi dibutuhkan untuk
berbagai macam keperluan. Dengan adanya media massa, memungkinkan masyarakat
tidak bertatap muka lagi dalam mengadakan komunikasi massa. Komunikasi massa
dapat dibatu dengan media massa yang sudah semakin banyak macamnya. Satu jenis
media massa yang mudah dan hampir sebagian besar dimiliki oleh masyarakat
adalah televisi.
Televisi
dapat memancarkan program-program yang dapat dinikmati oleh penontonnya.
Televisi juga dapat memberikan informasi faktual dan cepat dari berbagai daerah
di Indonesia maupun dari belahan-belahan dunia yang jauh jangkauannya dari
Indonesia. Hal tersebut memudahkan masyarakat untuk memiliki pengetahuan yang
terkini terhadap keadaan yang ada di sekitarnya.
Sebagai
media massa, televisi merupakan satu media komunikasi massa yang dapat berperan
cepat terhadap pembentukan komunikasi massa. Komunikasi massa tidak dapat
dilepaskan dari media massa termasuk televisi. Televisi dapat berupa media
massa keluarga yang dapat disaksikan oleh seluruh anggota keluarga. Dengan
demikian, penyerapan informasi dapat dengan mudah terjadi di dalam keluarga
tersebut sehingga menimbulkan komunikasi massa yang disebabkan oleh media massa
televisi.
PEMBAHASAN
1.
Komunikasi
Massa
Komunikasi massa adalah studi ilmiah
tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton
yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka.[1]
Defiinisi komunikasi massa berdasarkan ahli komunikasiyaitu Bittner: komunikasi
massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar
orang.[2]
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat digarisbawahi mengenai peranan media
massa dan efeknya dalam pembentukan komunkasi massa. Komunikasi massa akan
terbentuk melalui media massa.
Komunikasi
massa yang dibentuk terhadap masyarakat tidaklah semata-mata terbentuk tanpa
memiliki fungsi-fungsi yang dapat mempengaruhi pembaca/pendengar/penontonnya.
Diantara fungsi-fungsinya yang banyak, ada dua fungsi yang selalu tumpang
tindih dalam hal baik buruknya. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
a) Informasi
Fungsi informasi merupakan suatu fungsi yang
terpenting dalam komunikasi massa. Fungsi ini dapat memberitakan kepada
masyarakat mengenai kejadian yang faktual dan disampaikan secara cepat sehingga
masyarakat mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Seharusnya, fungsi
ini dapat menjadi fungsi utama pada proses komunikasi massa yang disampaikan
melalui media massa, terlebih lagi media massa elektronik yang sebagian besar
dimiliki oleh masyarakat.
b) Hiburan
Fungsi hiburan belakangan ini menggeser fungsi
utama media massa elektronik sebagai fungsi informasi. Masyarakat cenderung
menjadikan media massa elektronik sebagai media hiburan saat melepaskan penat.
Hal tersebut diimbangi oleh merajalelanya hiburan yang disajikan oleh media
massa elektronik bagi penontonnya.
2.
Media Televisi sebagai Media Massa
Satu kenyataan yang tidak terbantahkan dan
sangat memengaruhi proses komunikasi dalam masyarakat modern sekarag ini adalah
keberadaa media massa.[3]
Media massa, terlebih lagi televisi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat
sekarang ini. Televisi yang merupakan media massa elektronik akan membentuk
opini masyarakat yang secara terus-meners akan membentuk sikap masyarat, tentu
saja efek tersebut didasarkan pada apa yang dilihat oleh masyarakat pada
televisi.
Menurut ensiklopedia Indonesia
dalam Parwadi dinyatakan bahwa: “Televisi adalah sistem pengambilan gambar,
penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar
tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan
dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima.”
Arti penting media massa diungkapkan oleh
Dennis McQuail (1987) dalam Nurudin. Beberapa diantaranya adalah:
•
Media merupakan sumber kekuatan-alat kontrol,
manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai
pengganti kekuatan atau sumber daya guna lainnya.
•
Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin
berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang
bertaraf nasional maupun internasional.
•
Media seringkali berperan sebagai wahana
pengembangan kebudayaan.
Beberapa arti penting yang disebutkan oleh
McQuail di atas dapat diaplikasikan kepada televisi yang merupakan salah satu
media massa elektronik. Televisi memiliki peran-peran yang sama dengan apa yang
diungkapkan oleh McQuail. Televisi dapat menjadi sumber kontrol atau inovesi
masyarakat dalam mendayagunakan apa yang mereka lakukan.
Televisi juga sekaligus sebagai media atau
sumber penyampaian informasi yang akan diterima oleh masyarakat sebagai berita
yang faktual dan dijadikan sebagai kebutuhan hidupnya. Dalam hal lain, televisi
menjadi tempat bertukarrnya budaya antar wilayah di penjuru dunia.
3.
Efek
Media Televisi terhadap Komunikasi Massa
Televisi sebagai media massa
elektronik yang mudah untuk didapat dan diakses memiliki efek yang cukup besar
terhadap sikap masyarakat. Terdapat dua hal yang dominan dalam pembentukan efek
kepada masyarakat berdasarkan program televisi. Dilihat dari fungsi media massa
di atas, fungsi informasi dan hiburan akan selalu saling mempengaruhi dan
berdampingan dalam pembentukan komunikasi massa.
Komunikasi massa akan terbentuk
melalui penayangan acara-acara yang terdapat dalam televisi. Penayangan
acara-acara yang terdapat dalam televisi disaksikan oleh masyarakat luas dan
akan menimbulkan opini publik yang semakin lama semakin berkembang menjadi
bahan perbincangan. Setelah menjadi bahan perbincangan maka akan menimbulkan efek
yang memnggerakkan massa untuk melakukan tindakan.
Hal tersebut tentu saja sangat
cepat terjadi. Mengapa demikian? Dikarenakan banyaknya ketersediaan informasi
yang diberikan kepada masyarakat kemudian didukung oleh media massa dalam hal
ini adalah televisi yang hampir dimiliki oleh seluruh lapisan masyaakat. Baik
itu taraf menengah ke atas atau menengah ke bawah.
Contoh yang sering terjadi pada
efek komunikasi massa terhadap tindakan masyarakat adalah, terjadinya
demonstrasi massa terhadap sesuatu masalah yang sedang terjadi di negeri ini.
Misalnya, masalah korupsi atau masalah kinerja anggota DRP/MPR yang
dipertanyakan. Televisi melalui program beritanya akan gencar menginformasikan
kepada khalayak mengenai beita tersebut. Berita tersebut berulang-ulang
diberitakan kepada masyarakat. Masyarakat tertentu yang merasa memiliki
tanggung jawab sosial, mereka akan membentuk opini publik yang diawali dari
kelompoknya kemudian menyebarkan kepada kelompok lainnya sehinngga terjadilah
demonstrasi terhadap korupsi yang ditujukan kepada anggota DPR/MPR.
KESIMPULAN
Komunikasi
massa akan terbentuk jika terdapat media massa yang mendukungnya. Media massa
yang paling banyak dimiliki masyarakat adalah media massa elektronik. Seperti
televisi. Televisi akan dapat mudah menyiarkan acara-acara yang dapat ditonton
dengan mudah dan dinikmati oleh masyarakat. Dalam perannya sebagai media
pembentuk komunikasi massa, televisi memiliki efek yang besar tehadap
pembentukan opini publik. Opini publik tersebutlah yang menjadi awal efek dari
komunikasi massa yang dialami masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Nurudin. 2007. Pengantar
Komuniakasi Massa. Jakarta:Rajawali Pers.
Rakhmat, Jalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Jakarta: PT.Rosa Karya.
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19201/.../Chapter%20II.pdf
2 komentar:
Pengembangan artikel ilmiah yang ditulis oleh penulis tidak sesuai dengan mind map yang disajikan. Pengembangan yang disajikan berbanding terbalik dengan mind mapnya. Pada pengembangannya, bagian abstrak terkesan seperti pendahuluan. Pada bagian pembahasan pun terkesan mengulang-ngulang materi. Mengenai teknik penulisannya masih ada beberapa kata yang masih salah penulisannya, seperti pada bagian abstrak paragraf 2, terdapat kata “khayalak” seharusnya “khalayak”, kata “yan” seharusnya “yang”, kata “kounikan” seharusnya “komunikan”. Pada bagian pendahuluan paragraf 1, terdapat kata “dibatu” seharusnya “dibantu”. Pada pembahasan bagian Komunikasi Massa, paragraf 1 terdapat kata “komunikasiyaitu” seharusnya “komunikasi yaitu”. Pada pembahasan bagian Media Televisi sebagai Media Massa, pada paragraf 1 terdapat kata “sekarag” seharusnya “sekarang”, pada paragraf 2 terdapat kata “dinyatakan” seharusnya “menyatakan” dalam hal ini penulis salah memilih kata, pada paragraf 4 terdapat kata “inovesi” seharusnya “inovasi”. Pada pembahasan bagian Efek Media Televisi terhadap Komunikasi Massa, paragraf 3 terdapat kata “masyaakat” seharusnya “masyarakat”, pada paragrat 4 terdapat kesalahan penempatan tanda koma (,) setelah kata “adalah” seharusnya tak perlu ada tanda koma (,), masih di paragraf 4 terdapat kata “DRP/MPR” seharusnya “DPR/MPR”, dan kata “beita” seharusnya “berita”. Meski masih terdapat kesalahan dalam teknik penulisan, dalam artikelnya penulis sudah menggunakan kata yang mudah dipahami dengan pemilihan kata yang cukup baik.
Raden Firda Siti Humaeroh (2115091875). ^__^
Kesalahan penulisan sudah dibahas oleh komentar diatas. Mengenai struktur kepenulisannya, penulis artikel ini telah mengemasnya dengan bahasa yang sederhana sehingga artikel ini mudah dipahami oleh pembaca.
Cahyo Baskoro
2115091856
Posting Komentar