Sabtu, 31 Desember 2011

Laporan Buku Strategi Pembelajaran Efektif Berbasis Riset Otak Karya Judy Willis, M.D. Oleh FIFY FILDZAH HABIBAH

Mind Map Laporan Buku
LAPORAN BUKU STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF BERBASIS RISET OTAK KARYA JUDY WILLIS, M.D.

Oleh Fify Fildzah Habibah

Laporan buku ini merupakan tugas mata kuliah Pengembangan Keterampilan Menulis yang diampu oleh Ibu Fathiaty Almurtadho bagi kelas 3-B angkatan 2009 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Uiversitas Negeri Jakarta tahun ajaran 2011/2012 di Semester V. Tugas ini disusun untuk melatih mahasiswa dalam  mengembangkan (memproduksi) penulisan argumentatif yang berbentuk penulisan laporan buku ilmiah (non-fiksi). Berikut ini adalah isi laporan buku Strategi Pembelajaran Efektif Berbasis Riset Otak karya Judy Willis, M.D.
Strategi Pembelajaran Efektif Berbasis Riset Otak merupakan sebuah judul buku karya Judy Willis, M.D. yang diterjemahkan oleh Akmal Hadrian di Indonesia dengan tebal v + 184 halaman (ISBN: 979-1137-15-3). Buku ini diterbitkan pertama kali pada Mei, 2010 oleh Mitra Media di Jalan Sambilegi Baru Lor No. 5 Maguwaharjo, Sleman Yogyakarta.
Dr. Judy Willis merupakan seorang neurolog tersertifikasi dan guru sekolah menengah di Santa Barbara, Clifornia, yang telah mengombinasikan hasil pelatihannya di bidang neurosains dan pencitraan syaraf dengan pelatihan pendidikan gurunya serta pengalaman mengajar di kelas selama beberapa tahun. Dia telah menjadi orang yang memiliki otoritas di bidang riset terhadap otak yang terpusat pada pembelajaran serta strategi-strategi kelas yang dihasilkan dari riset tersebut.
Terdapat empat bab di dalam buku karangan Judy Willis ini. Bab pertama yaitu Memori, Pembelajaran, dan Keberhasilan dalam Ujian. Bab selanjutnya adalah Beberapa Strategi untuk Meraih Perhatian Siswa. Setelah itu bab ketiga yaitu Bagaimana Stres dan Emosi Mempengaruhi Pembelajaran. Dan yang terakhir, Penilaian yang dapat Membangun Dendrit.
Bab pertama, Memori, Pembelajaran, dan Keberhasilan dalam Ujian, menjelaskan tentang bagai mana memori yang disimpan oleh otak sangat mempengaruhi pengembangan pikiran (intelegensi) siswa dalam pembelajaran yang hasil akhirnya diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan dalam ujian. Dalam fungsi otak sebagai penyimpan memori, bagian otak yang paling berperan adalah dendrit yang membangun sel-sel otak. Berdasarkan riset otak, pembelajaran dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel otak, itu berarti dengan terus belajar, secara otomatis dendrit-dendritnya akan terus bertunas. Dendrit ini meningkat dalam ukuran dan jumlahnya ketika merespon skil-skil yang dipelajari dari pengalaman dan informasi lainnya.
Bab kedua bercerita tentang strategi-strategi apa saja yang dapat meraih perhatian siswa. Ada dua strategi utama yang ditekankan untuk menarik perhatian siswa. Strategi yang pertama yaitu dengan membangun iklim emosional yang positif. Strategi ini dapat dicapai melalui beberapa cara antara lain dengan menggugah rasa ingin tahu siswa , menyajikan humor-humor dan tayangan-tayangan visual yang menarik, serta mengusahakan pembelajaran yang berpusat siswa aktif di kelas. Strategi yang kedua yaitu menyediakan media pembelajaran yang unik dan beragam. Kedua strategi ini diperlukan dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa cepat bosan dengan pembelajaran yang cenderung monoton.
Bab ketiga mengulas bagaimana stres dan emosi mempengaruhi pembelajaran. Stres dapat menimbulkan kegelisahan emosi yang akan berdampak pada kelemahan kognisi (bernalar) dan psikomotor anak yang kurang baik. Ruang kelas adalah salah satu tempat di mana siswa seharusnya dapat melepaskan stres sehingga emosi mereka kembali positif dan hal-hal yang mereka lakukan pun juga positif. Ketika guru menggunakan strategi-strategi yang dapat mengurangi stres dan membangun lingkungan emosional yang positif, mereka akan mendapatkan kegembiraan emosional dan belajar dengan lebih efisien serta menempatkan mereka pada tingkat kognisi yang lebih tinggi.
Bab terakhir pada buku ini membahas tentang penilaian yang dapat membangun dendrit. Judy Willis dalam bahasan ini menganjurkan bagi guru untuk menilai siswa-siswanya dari waktu-ke waktu (Makro ke mikro). Dalam hal ini, guru diminta untuk sepanjang waktu memberi penilaian kepada siswa, tidak hanya di akhir semester atau di akhir tahun saja. Artinya, setiap hari guru perlu membuat catatan tentang perkembangan belajar siswanya setelah guru tersebut mengajar mereka. Catatan-catatan (penilaian) tersebut barulah dirangkum menjadi sebuah penilaian utuh pada akhir semester/tahun ajaran. Perangkuman seperti ini adalah makanan untuk dendrit karena ia dapat membuat koneksi-koneksi pembelajaran baru yang dapat tumbuh menjadi dendrit baru.
Dari tampilan luar (cover), desain buku terlihat cukup menarik dengan warna biru dan ungu yang pekat serta dilengkapi gambar otak, sangat mendukung judul buku. Buku ini tergolong buku yang berstruktur lengkap, dalam arti, dari segi luaran, buku ini memiliki cover depan yang menarik, cover belakang dilengkapi dengan sinopsis relatif jelas dan ISBN. Dari segi isi, buku ini pun dikatakan lengkap. Ada halaman hak cipta berisi data buku (lengkap dengan alamat penerbit) dan ISBN, daftar isi, lembar ucapan terima kasih dan pengantar dari Judy Willis sendiri, pembahasan materi (4 bab), penutup, glosari, bibliografi (daftar pustaka yang sangat banyak, menjadikan buku ini memiliki akurasi data yang cukup tinggi), tentang pengarang, dan tak ketinggalan dengan adanya indeks.
Kualitas penjilidan buku ini sudah bagus karena buku ini kokoh/tidak mudah lepas lembarannya dan didukung oleh gaya penulisan huruf yang agak renggang. Kertas dalam buku ini cukup tebal dengan margin yang tidak terlalu merepet ke tepian kertas. Secara fisik, pada dasarnya buku ini cukup mumpuni. Sayang ada beberapa hal yang kurang dari segi isi.
Bahasa pada buku ini cenderung ilmiah, terlalu banyak istilah/ungkapan dalam bidang kesehatan yang agaknya membuat pembaca buku ini cepat bosan bahkan mengantuk ketika membaca buku. Adanya glosari pada buku ini nampaknya belum cukup memuaskan pembaca (khususnya pembaca yang tidak bergerak di bidang sains) dalam memahami isi buku, karena dalam glosari sendiri masih ada beberapa istilah/ungkapan bidang sains yang terdengar asing bagi pembaca awam. Tak hanya itu, kualtias penerjemahan buku agaknya masih belum menyeluruh. Masih ada kata asing (Bahasa Inggris) sepert skil, dekode, dll yang lumayan sering muncul dan tidak disulih ke dalam bahasa Indonesia. Pembahasaannya pun masih terkesan kaku sehingga kurang komunikatif.
Walau begitu buku ini tetap memiliki nilai tambah lain untuk memuaskan para pembacanya. Terdapat kata mutiara dari tokoh-tokoh dunia seperti Socrates, Elizabeth Berg, Albert Einstein, dan sebagainya di setiap permulaan bab. Hal ini tentu dapat memotivasi para pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selain kata mutiara, ada istilah gray matter (lapisan abu-abu pada otak yang merupakan bagian cerdas otak) yang langganan hadir pada setiap bab buku ini. Bedanya, gray matter ini dimunculkan beberapa kali dalam satu babnya (disisipkan di tengah atau di akhir buku). Gray matter  berisi fakta-fakta mengenai riset otak yang dikaitkan dengan proses/kegiatan pembelajaran. Jadi, gray matter ini sarat akan informasi penting tentang kinerja otak khususnya kinerja otak dalam proses/kegiatan pembelajaran.

2 komentar:

KEBULAN mengatakan...

Pada dasarnya pengembangan laporan buku yang ditulis sudah sesuai dengan mind map. Pengembangan diawali dengan identitas buku dan latar belakang penulis. Pada bagian isi maupun kesimpulan sudah sesuai dengan mind map yang dibuat penulis. Hanya saja teknik penulisannya masih ada beberapa kata yang salah pengetikan, seperti pada paragraf 1 kata “Uiversitas” seharusnya “Universitas”, pada paragrat 3 kata "Clifornia” seharusnya “California”, pada paragraf 5 kata “bagai mana” seharusnya “bagaimana”, pada paragraf 10 kata “merepet” seharusnya “merapat”, dan pada paragraf 11 kata “kualtias” seharusnya kualitas”. Selain itu, pada paragraf 6 terdapat penempatan tanda koma (,) yang kurang tepat pada kalimat “Strategi ini dapat dicapai melalui beberapa cara antara lain dengan menggugah rasa ingin tahu siswa , menyajikan humor-humor dan tayangan-tayangan visual yang menarik, serta mengusahakan pembelajaran yang berpusat siswa aktif di kelas.” seharusnya “Strategi ini dapat dicapai melalui beberapa cara antara lain dengan menggugah rasa ingin tahu siswa, menyajikan humor-humor dan tayangan-tayangan visual yang menarik, serta mengusahakan pembelajaran yang berpusat siswa aktif di kelas.” Juga pada paragraf 8 terdapat pemilihan kata yang kurang tepat, kata “bagi” sebaiknya diganti dengan kata “pada/kepada”. Meskipun masih terdapat keasalahan teknik penulisan, secara keseluruhan laporan buku yang ditulis sudah dapat dikatakan baik. Dalam penulisannya, penulis juga menggunakan kata-kata yang baik dan menarik.

Raden Firda Siti Humaeroh (2115091875). ^__^

KEBULAN mengatakan...

Komentar oleh: Rawdotul Jannah

Pengembangan yang dibuat oleh Fify sudah sesuai dengan mind map yang dibuat olehnya. Laporan buku ini sangat informatif bagi pembacanya. Bahasa yang digunakan sudah bahasa baku, tetapi kadang ada beberapa kata yang kekinian, seperti koneksi, yang justru membuat tulisan ini menjadi tidak terlalu berat. Sasaran pengembangan dari laporan buku ini sudah berjalan sesuai dengan fungsinya. Pendahuluan untuk memperkenalkan materi yang akan dibahas dalam buku. Isi untuk menjelaskan materi secara lengkap yang ada dalam buku. Kesimpulan untuk meringkas bagian-bagian penting dari buku ini secara keseluruhan. Penalaran tulisan ini secara deduktif (umum-khusus), yang berawal dari penjelasan hal-hal yang umum lalu ditarik kesimpulannya.