Mind Map Laporan Buku
Oleh Fify Fildzah Habibah
Laporan buku ini merupakan
tugas mata kuliah Pengembangan Keterampilan Menulis yang diampu oleh Ibu
Fathiaty Almurtadho bagi kelas 3-B angkatan 2009 Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Uiversitas Negeri Jakarta tahun ajaran
2011/2012 di Semester V. Tugas ini disusun untuk melatih mahasiswa dalam mengembangkan (memproduksi) penulisan
argumentatif yang berbentuk penulisan laporan buku ilmiah (non-fiksi). Berikut
ini adalah isi laporan buku Strategi
Pembelajaran Efektif Berbasis Riset Otak karya Judy Willis, M.D.
Strategi
Pembelajaran Efektif Berbasis Riset Otak merupakan sebuah judul buku karya Judy Willis, M.D. yang
diterjemahkan oleh Akmal Hadrian di Indonesia dengan tebal v + 184 halaman
(ISBN: 979-1137-15-3). Buku ini diterbitkan pertama kali pada Mei, 2010 oleh Mitra Media di Jalan Sambilegi Baru Lor
No. 5 Maguwaharjo, Sleman Yogyakarta.
Dr. Judy Willis merupakan
seorang neurolog tersertifikasi dan guru sekolah menengah di Santa Barbara,
Clifornia, yang telah mengombinasikan hasil pelatihannya di bidang neurosains
dan pencitraan syaraf dengan pelatihan pendidikan gurunya serta pengalaman
mengajar di kelas selama beberapa tahun. Dia telah menjadi orang yang memiliki
otoritas di bidang riset terhadap otak yang terpusat pada pembelajaran serta
strategi-strategi kelas yang dihasilkan dari riset tersebut.
Terdapat empat bab di dalam
buku karangan Judy Willis ini. Bab pertama yaitu Memori, Pembelajaran, dan
Keberhasilan dalam Ujian. Bab selanjutnya adalah Beberapa Strategi untuk Meraih
Perhatian Siswa. Setelah itu bab ketiga yaitu Bagaimana Stres dan Emosi
Mempengaruhi Pembelajaran. Dan yang terakhir, Penilaian yang dapat Membangun
Dendrit.
Bab pertama, Memori,
Pembelajaran, dan Keberhasilan dalam Ujian, menjelaskan tentang bagai mana
memori yang disimpan oleh otak sangat mempengaruhi pengembangan pikiran
(intelegensi) siswa dalam pembelajaran yang hasil akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan keberhasilan dalam ujian. Dalam fungsi otak sebagai penyimpan
memori, bagian otak yang paling berperan adalah dendrit yang membangun sel-sel
otak. Berdasarkan riset otak, pembelajaran dapat menyebabkan pertumbuhan
sel-sel otak, itu berarti dengan terus belajar, secara otomatis
dendrit-dendritnya akan terus bertunas. Dendrit ini meningkat dalam ukuran dan
jumlahnya ketika merespon skil-skil yang dipelajari dari pengalaman dan informasi
lainnya.
Bab kedua bercerita tentang
strategi-strategi apa saja yang dapat meraih perhatian siswa. Ada dua strategi
utama yang ditekankan untuk menarik perhatian siswa. Strategi yang pertama
yaitu dengan membangun iklim emosional yang positif. Strategi ini dapat dicapai
melalui beberapa cara antara lain dengan menggugah rasa ingin tahu siswa ,
menyajikan humor-humor dan tayangan-tayangan visual yang menarik, serta
mengusahakan pembelajaran yang berpusat siswa aktif di kelas. Strategi yang
kedua yaitu menyediakan media pembelajaran yang unik dan beragam. Kedua
strategi ini diperlukan dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa cepat bosan
dengan pembelajaran yang cenderung monoton.
Bab ketiga mengulas
bagaimana stres dan emosi mempengaruhi pembelajaran. Stres dapat menimbulkan
kegelisahan emosi yang akan berdampak pada kelemahan kognisi (bernalar) dan
psikomotor anak yang kurang baik. Ruang kelas adalah salah satu tempat di mana
siswa seharusnya dapat melepaskan stres sehingga emosi mereka kembali positif dan
hal-hal yang mereka lakukan pun juga positif. Ketika guru menggunakan
strategi-strategi yang dapat mengurangi stres dan membangun lingkungan
emosional yang positif, mereka akan mendapatkan kegembiraan emosional dan
belajar dengan lebih efisien serta menempatkan mereka pada tingkat kognisi yang
lebih tinggi.
Bab terakhir pada buku ini
membahas tentang penilaian yang dapat membangun dendrit. Judy Willis dalam
bahasan ini menganjurkan bagi guru untuk menilai siswa-siswanya dari waktu-ke
waktu (Makro ke mikro). Dalam hal ini, guru diminta untuk sepanjang waktu
memberi penilaian kepada siswa, tidak hanya di akhir semester atau di akhir
tahun saja. Artinya, setiap hari guru perlu membuat catatan tentang
perkembangan belajar siswanya setelah guru tersebut mengajar mereka. Catatan-catatan
(penilaian) tersebut barulah dirangkum menjadi sebuah penilaian utuh pada akhir
semester/tahun ajaran. Perangkuman seperti ini adalah makanan untuk dendrit
karena ia dapat membuat koneksi-koneksi pembelajaran baru yang dapat tumbuh
menjadi dendrit baru.
Dari tampilan luar (cover), desain buku terlihat cukup
menarik dengan warna biru dan ungu yang pekat serta dilengkapi gambar otak,
sangat mendukung judul buku. Buku ini tergolong buku yang berstruktur lengkap,
dalam arti, dari segi luaran, buku ini memiliki cover depan yang menarik, cover
belakang dilengkapi dengan sinopsis relatif jelas dan ISBN. Dari segi isi, buku
ini pun dikatakan lengkap. Ada halaman hak cipta berisi data buku (lengkap
dengan alamat penerbit) dan ISBN, daftar isi, lembar ucapan terima kasih dan
pengantar dari Judy Willis sendiri, pembahasan materi (4 bab), penutup,
glosari, bibliografi (daftar pustaka yang sangat banyak, menjadikan buku ini
memiliki akurasi data yang cukup tinggi), tentang pengarang, dan tak
ketinggalan dengan adanya indeks.
Kualitas penjilidan buku ini
sudah bagus karena buku ini kokoh/tidak mudah lepas lembarannya dan didukung oleh
gaya penulisan huruf yang agak renggang. Kertas dalam buku ini cukup tebal
dengan margin yang tidak terlalu merepet ke tepian kertas. Secara fisik, pada
dasarnya buku ini cukup mumpuni. Sayang ada beberapa hal yang kurang dari segi
isi.
Bahasa pada buku ini
cenderung ilmiah, terlalu banyak istilah/ungkapan dalam bidang kesehatan yang
agaknya membuat pembaca buku ini cepat bosan bahkan mengantuk ketika membaca
buku. Adanya glosari pada buku ini nampaknya belum cukup memuaskan pembaca
(khususnya pembaca yang tidak bergerak di bidang sains) dalam memahami isi buku,
karena dalam glosari sendiri masih ada beberapa istilah/ungkapan bidang sains
yang terdengar asing bagi pembaca awam. Tak hanya itu, kualtias penerjemahan
buku agaknya masih belum menyeluruh. Masih ada kata asing (Bahasa Inggris)
sepert skil, dekode, dll yang lumayan sering muncul dan tidak disulih ke dalam
bahasa Indonesia. Pembahasaannya pun masih terkesan kaku sehingga kurang
komunikatif.
Walau begitu buku ini tetap
memiliki nilai tambah lain untuk memuaskan para pembacanya. Terdapat kata
mutiara dari tokoh-tokoh dunia seperti Socrates, Elizabeth Berg, Albert
Einstein, dan sebagainya di setiap permulaan bab. Hal ini tentu dapat
memotivasi para pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selain kata
mutiara, ada istilah gray matter (lapisan
abu-abu pada otak yang merupakan bagian cerdas otak) yang langganan hadir pada
setiap bab buku ini. Bedanya, gray matter
ini dimunculkan beberapa kali dalam satu babnya (disisipkan di tengah atau di
akhir buku). Gray matter berisi fakta-fakta mengenai riset otak yang
dikaitkan dengan proses/kegiatan pembelajaran. Jadi, gray matter ini sarat akan
informasi penting tentang kinerja otak khususnya kinerja otak dalam
proses/kegiatan pembelajaran.
2 komentar:
Pada dasarnya pengembangan laporan buku yang ditulis sudah sesuai dengan mind map. Pengembangan diawali dengan identitas buku dan latar belakang penulis. Pada bagian isi maupun kesimpulan sudah sesuai dengan mind map yang dibuat penulis. Hanya saja teknik penulisannya masih ada beberapa kata yang salah pengetikan, seperti pada paragraf 1 kata “Uiversitas” seharusnya “Universitas”, pada paragrat 3 kata "Clifornia” seharusnya “California”, pada paragraf 5 kata “bagai mana” seharusnya “bagaimana”, pada paragraf 10 kata “merepet” seharusnya “merapat”, dan pada paragraf 11 kata “kualtias” seharusnya kualitas”. Selain itu, pada paragraf 6 terdapat penempatan tanda koma (,) yang kurang tepat pada kalimat “Strategi ini dapat dicapai melalui beberapa cara antara lain dengan menggugah rasa ingin tahu siswa , menyajikan humor-humor dan tayangan-tayangan visual yang menarik, serta mengusahakan pembelajaran yang berpusat siswa aktif di kelas.” seharusnya “Strategi ini dapat dicapai melalui beberapa cara antara lain dengan menggugah rasa ingin tahu siswa, menyajikan humor-humor dan tayangan-tayangan visual yang menarik, serta mengusahakan pembelajaran yang berpusat siswa aktif di kelas.” Juga pada paragraf 8 terdapat pemilihan kata yang kurang tepat, kata “bagi” sebaiknya diganti dengan kata “pada/kepada”. Meskipun masih terdapat keasalahan teknik penulisan, secara keseluruhan laporan buku yang ditulis sudah dapat dikatakan baik. Dalam penulisannya, penulis juga menggunakan kata-kata yang baik dan menarik.
Raden Firda Siti Humaeroh (2115091875). ^__^
Komentar oleh: Rawdotul Jannah
Pengembangan yang dibuat oleh Fify sudah sesuai dengan mind map yang dibuat olehnya. Laporan buku ini sangat informatif bagi pembacanya. Bahasa yang digunakan sudah bahasa baku, tetapi kadang ada beberapa kata yang kekinian, seperti koneksi, yang justru membuat tulisan ini menjadi tidak terlalu berat. Sasaran pengembangan dari laporan buku ini sudah berjalan sesuai dengan fungsinya. Pendahuluan untuk memperkenalkan materi yang akan dibahas dalam buku. Isi untuk menjelaskan materi secara lengkap yang ada dalam buku. Kesimpulan untuk meringkas bagian-bagian penting dari buku ini secara keseluruhan. Penalaran tulisan ini secara deduktif (umum-khusus), yang berawal dari penjelasan hal-hal yang umum lalu ditarik kesimpulannya.
Posting Komentar