Minggu, 25 Desember 2011


Belajar Tes Bahasa dari Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono
Oleh: Rawdotul Jannah
           
Seorang penyusun pastilah mempunyai alasan tersendiri dalam menyusun bukunya. Seperti halnya dengan Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono, buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa disusunnya berdasarkan alasannya untuk menyediakan buku pegangan tes bahasa bagi para calon guru dan guru pada umumnya, khususnya para calon guru dan guru Bahasa Indonesia, serta melengkapi bahan rujukan bidang tes bahasa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Sebagai pelengkap rujukan bidang tes bahasa, buku ini ditujukan sebagai bahan pembekalan bagi mahasiswa S1 program studi pendidikan bahasa Indonesia, sebagai bahan review, dan sebagai penyegaran untuk bidang pembelajaran serupa di tingkat lebih tinggi, program studi pembelajaran bahasa pascasarjana. Dengan adanya alasan penyusun tersebut, penyusun berupaya untuk mewujudkan alasannya tersebut dalam buku ini sehingga alasannya tersebut menjadi kenyataan. Selain itu, alasan seorang penyusun harus dikemas secara satu-kesatuan dengan menentukan sebuah tema yang menjadi pokok pikiran dari sebuah buku.
Tema yang diangkat dalam buku ini, yaitu hakikat tes bahasa. Buku ini banyak membahas masalah tes pada umumnya, dan tes bahasa pada khususnya. Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono menuangkan tema tersebut dalam buku ini dengan memberikan perincian materi yang lengkap dan tidak keluar dari tema itu. Meskipun tema buku ini hakikat tes bahasa, pembaca yang berlatar belakang selain bahasa pun dapat menggunakan buku ini karena buku ini membahas jenis tes, ciri-ciri tes yang baik, penyusunan tes, analisis hasil tes, dan interpretasi hasil tes secara umum. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah ringkasan dari buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa karya Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono sebagai berikut.
Bab 1 membicarakan masalah evaluasi kemampuan bahasa. Pada bagian ini, kita dapat memperoleh informasi mengenai hakikat dan kedudukan evaluasi dalam pembelajaran, tujuan dan kegunaan evaluasi kemampuan bahasa, evaluasi sasaran kemampuan bahasa, serta evaluasi, pengukuran, dan tes kemampuan bahasa. Melalui bab ini, kita lebih memahami pentingnya kegiatan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran karena evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan pembelajaran secara keseluruhan (Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono, 2008:1). Selain evaluasi pembelajaran, bab ini juga mengungkapkan bahwa tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan.
Jadi, ketiga hal tersebut harus dipersiapkan oleh para calon guru atau guru sebelum memulai pembelajaran.
Bab 2 membahas masalah pendekatan tes bahasa. Pada bagian ini kita dapat memperoleh informasi mengenai pendekatan tes bahasa yang terdiri atas lima jenis, yaitu pendekatan tradisional, diskret, integratif, pragmatik, dan komunikatif. Dengan mengetahui hal tersebut, para calon guru atau guru dapat mengetahui pendekatan yang ingin digunakannya dalam menyusun tes bahasa.
Bab 3  mengulas masalah jenis tes secara umum. Tes secara umum dibagi menjadi lima jenis, yaitu jenis tes berdasarkan cara penskoran, jenis tes berdasarkan cara penyusunan, jenis tes berdasarkan cara menafsirkan skor, jenis tes berdasarkan tujuan penyelenggaraan, serta jenis tes berdasarkan fungsi dalam penyelenggaraan tes. Jenis tes berdasarkan cara penskoran, yaitu tes objektif, menjodohkan, benar-salah, pilihan ganda, subjektif, esei, pertanyaan menggunakan kata tanya, pertanyaan jawaban pendek, dan melengkapi. Jenis tes berdasarkan cara penyusunan, yaitu tes terstandar dan tes buatan guru. Jenis tes berdasarkan cara menafsirkan skor, yaitu tes acuan norma dan tes kriteria. Jenis tes berdasarkan tujuan penyelenggaraan, yaitu tes seleksi, penempatan, hasil belajar, kemampuan, dan bakat. Jenis tes berdasarkan fungsi dalam penyelenggaraan tes, yaitu yaitu tes formatif, sumatif, pretes, dan postes.
Bab 4 menjelaskan jenis tes bahasa. Tes bahasa terdiri atas tiga jenis, yaitu jenis tes bahasa berdasarkan pendekatan kajian bahasa, jenis tes bahasa berdasarkan sasaran tes, dan tes bahasa khusu. Jenis tes bahasa berdasarkan pendekatan kajian bahasa, yakni tes bahasa diskret, integratif, pragmatik, dan komunikatif. Jenis tes bahasa berdasarkan sasaran tes, yakni tes kemampuan menyimak, membaca, berbicara, menulis, dan melafalkan, serta tes kosakata dan tes tata bahasa. Tes bahasa khusus, yakni dikte, tes cloze, dan tes C.
Bab 5 mengungkapkan masalah ciri-ciri tes yang baik. Tes yang baik harus valid dan reliabel serta terdapat ciri-ciri lain. Dalam hal validitas, dibahas masalah hakikat validitas dan pembuktian validitas. Jenis-jenis reliabilitas pun dibahas dalam bagian ini. Jenis reliabilitas, antara lain reliabilitas tes-retes, tes setara, belah dua, cronbach alpha, cronbach alpha (1), cronbach alpha (2), kuder-richardson (K-R), K-R20, K-R21, rater, intra-rater, inter-rater, dan perkiraan. Ciri-ciri lain yang perlu diperhatikan penerapannya dalam menyusun tes, yaitu kepraktisan dan beban keuangan.
Bab 6 mendeskripsikan masalah penyusunan tes. Dalam menyusun tes, kita perlu menyusun rencana tes dan menyusun perangkat tes. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana tes, yaitu informasi kelembagaan dan garis besar tes.
Setelah itu, kita dapat menyusun perangkat tes, antara lain penyusunan kisi-kisi tes, penulisan butir-butir tes, penulisan petunjuk dan contoh pengerjaan, penetapan metode validasi tes, moderating, pilot testing, dan uji coba tes, perbaikan tes, serta penyusunan perangkat tes selengkapnya.
Bab 7 menyajikan masalah analisis tes. Dalam bagian ini, dibahas masalah penskoran pekerjaan peserta tes, pengolahan skor, dan analisis tes secara keseluruhan. Tes bisa secara objektif dan secara subjektif. Dalam hal penskoran, hasil tes harus ajeg dan akurat. Kita menganalisis kecenderungan umum seluruh peserta tes, penyebaran skor, dan butir tes dalam pengolahan skor. Setelah itu, analisis tes secara keseluruhan, yaitu analisis validitas tes dan analisis reliabilitas tes.
Bab 8 mengenai interpretasi hasil tes. Hal ini bertujuan untuk memperoleh nilai (grade) atau sering disebut nilai akhir (final grade). Untuk menginterpretasi hail tes, kita berpedoman pada penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan kriteria (PAK) yang dikenal juga sebagai penilaian acuan patokan (PAP). Kedelapan bab tersebut disusun secara sistematis dan saling berhubungan satu sama lain. Kesistematisan dalam penyusunan buku ini berkat kerja keras dari penyusun pula yang telah memiliki pengalaman dalam mengajar dan menulis buku.
Penyusun buku ini adalah seorang dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) yang bernama Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono. Buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa diterbitkan pada tahun 2008 oleh PT Indeks yang berada di Jakarta. Ketebalan buku mencapai 260 halaman. Nomor ISBN buku ini, yaitu 979-683-881-1. Dengan adanya nomor ISBN, buku ini sudah lulus pemeriksaan oleh lembaga nasional perbukuan sehingga sudah layak terbit. Pemeriksaan buku tersebut terkait pula dengan format buku.
Format buku ini sudah sangat baik. Sampul depan dan sampul belakang buku diberi warna biru muda yang sangat menarik. Batas pengetikan buku ini, yaitu berjarak 2-2-2-2 cm. Batas tersebut sudah cukup dan tidak terlalu kecil sebagai batasan tulisan. Jenis huruf dan ukuran huruf yang digunakan pun sudah pas dan enak untuk dibaca. Jenis hurufnya tidak kaku seperti jenis huruf kebanyakan buku sehingga pembaca tidak bosan dalam membaca buku ini. Pada bagian dalam buku, di bawah halaman buku, terdapat nama bab buku sehingga kalau pembaca lupa bab yang dibacanya, pembaca tidak perlu mencari nama bab dari awal pembahasan bab tertentu. Jarak antara tulisan dengan judul tulisan baru (paragraf baru) terlihat jelas karena penyusun memberikan ruang yang cukup untuk membedakan hal tersebut.
Selain format buku, pengenalan pengarang pun diperlukan untuk mengetahui jejak langkah penyusun buku dalam mengawali kariernya hingga dapat menyusun buku ini.
Buku yang disusun oleh Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono ini merupakan buku pengembangan dari buku Tes Bahasa dalam Pengajaran yang disusun oleh penyusun yang sama yang diterbitkan pada tahun 1996 oleh penerbit ITB Bandung. Di dalam buku ini, tidak terdapat biografi penyusun sehingga pengenalan penyusun kurang memadai. Namun, kita dapat menelusuri identitas penyusun berdasarkan nama Universitas Negeri Malang yang tercantum pada halaman judul buku. Jika dikaitakan dengan nama universitas dan gelar yang tersandang pada nama penyusun, bisa terlihat bahwa penyusun adalah seorang dosen pada universitas tersebut. Setelah mengetahui pengarang buku, kita perlu mengetahui macam atau jenis buku ini.
Buku ini termasuk ke dalam buku Pengayaan Pengetahuan IPS dan Humaniora. Lebih khususnya lagi, buku ini membicarakan masalah seluk-beluk tes secara umum dan tes bahasa bahasa serta cara mengevaluasi kemampuan bahasa. Seluk-beluk tes secara umum, khususnya tes bahasa, dibahas dalam buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa karya Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono ini. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, tidak hanya pihak yang berlatar bahasa saja yang dapat menggunakan buku ini, tetapi juga pihak yang tidak berlatar bahasa dapat menggunakan buku ini karena materi buku ini menyajikan informasi mengenai tes secara umum dan tes bahasa serta cara mengevaluasi kemampuan bahasa. Kurang lengkap rasanya bila tidak membandingkan buku ini dengan buku lain yang sejenis.
Bila buku ini dibandingkan dengan buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) karya Prof. Dr. Suharsimi Arikunto yang membahas seluk-beluk tes secara umum, terdapat perbedaan, yakni pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa tidak terdapat Taksonomi Bloom, sedangkan pada buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) terdapat Taksonomi Bloom. Padahal, Taksonomi Bloom sangatlah penting untuk menentukan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor serta untuk menentukan tingkat kesulitan soal dalam penyusunan tes.
Sementara itu, pada buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) tidak terdapat Pendekatan Tes Bahasa. Pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa terdapat hal tersebut. Dengan adanya hal tersebut, seseorang, khususnya guru atau dosen, dapat mengetahui pendekatan yang ingin digunakannya dalam menyusun tes bahasa.

Selain itu, hal yang tidak terdapat pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa karya Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono, tetapi terdapat pada buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) karya Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, antara lain penjelasan mengenai penilaian, alat evaluasi, tujuan instruksional, tabel spesifikasi, menskor dan menilai, kedudukan siswa dalam kelompok, dan membuat laporan. Waktu penerbitan buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa ialah pada tahun 2008, sedangkan cetakan pertama buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) diterbitkan pada tahun 1991. Jadi, kurikulum yang digunakan pada kedua buku tersebut pun berbeda.
Kurikulum yang digunakan pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sedangkan kurikulum yang digunakan pada buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) ialah Kurikulum Tahun 1975 dan Kurikulum Tahun 1984 sehingga dalam penggunaan rumus pun terdapat perbedaan. Berdasarkan perbandingan ini saja, sudah terlihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing buku, antara lain buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa menggunakan kurikulum KTSP sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan masa kini, sedangkan buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) menggunakan Kurikulum Tahun 1975 dan Kurikulum Tahun 1984 sehingga ada beberapa rumus yang kurang sesuai dengan kebutuhan masa kini, seperti rumus untuk menghitung nilai akhir untuk STTB. Meskipun demikian, buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) memiliki kelebihan yang berkaitan dengan materinya yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan materi pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Namun demikian, terdapat pula persamaan antara keduanya.
Persamaan yang terdapat pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa terhadap buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), yaitu sama-sama membahas masalah pengukuran, subjek dan sasaran evaluasi, tes, validitas tes, reliabilitas tes, tes standar dan tes buatan guru, penyusunan tes, tes tertulis untuk prestasi belajar, analisis hasil tes, pengolahan nilai, pencarian nilai akhir, dan evaluasi program pengajaran. Sebagai bahan pertimbangan buku, berikut ini akan dijelaskan keunggulan buku.
Keunggulan buku membicarakan organisasi, isi, bahasa, teknik, dan kekurangan buku. Organisasi buku dimulai dari pembicaraan awal pada buku ini yang membahas evaluasi kemampuan bahasa. Selanjutnya, buku ini membahas seluk-beluk tentang tes pada umumnya dan tes bahasa pada khususnya, yaitu masalah pendekatan tes bahasa, jenis tes secara umum dan jenis tes bahasa, ciri-ciri tes yang baik, penyusunan tes, analisis hasil tes, dan interpretasi hasil tes. Penyusun pasti mempunyai alasan tersendiri dalam mengurutkan masalah-masalah dalam bukunya tersebut. Pembicaraan mengenai evaluasi kemampuan bahasa diletakkan pada awal buku mungkin untuk menyadarkan setiap pembacanya bahwa kegiatan evaluasi dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui perkembangan peserta didik. Setelah itu, penyusun membahas seluk-beluk tes bahasa seperti yang sudah dijelaskan tersebut. Secara keseluruhan, kerangka buku ini sudah saling mendukung satu sama lain. Hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain sudah memperlihatkan adanya hubungan yang harmonis, jelas, dan memperlihatkan perkembangan yang masuk akal karena penyusun berusaha mengatur tiap bab dengan begitu rapi dalam buku ini.
Isi buku ini termasuk dalam kategori sangat baik. Penyusun menjelaskan setiap bagian buku ini dengan cermat dan lengkap sehingga orang yang awam tentang evaluasi kemampuan bahasa dan tes secara umum dan tes bahasa menjadi paham dengan masalah tersebut. Penyusun berusaha memberikan contoh soal dalam penggunaan rumus-rumus yang berkaitan dengan evaluasi kemampuan bahasa dan tes bahasa dan pada akhir setiap bab terdapat ringkasan mengenai isi bab yang dibahas sehingga pembaca dapat meninjau kembali bacaan yang telah dibacanya tanpa harus membaca isi bab secara keseluruhan. Terdapat catatan kaki dalam buku ini sehingga jelas asal-muasal informasi yang diperoleh.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini ialah ragam bahasa baku. Dengan demikian, setiap warga negara Indonesia dapat memahami isi buku ini dengan mudah. Namun terkadang, untuk memahami bahasan dalam buku ini, khususnya yang terkait dalam pembahasan rumus, pembaca perlu membacanya berulang kali. Hal itu disebabkan oleh bahasa yang terlalu formal dan pembahasan yang kurang lengkap dalam membahas masalah rumus tertentu pada buku ini.
Secara teknisnya, buku ini sudah baik. Perwajahan buku ini dikemas dengan sangat menarik, yaitu dengan menggunakan warna biru muda. Pada sampul buku bagian depan terdapat judul buku, nama penyusun buku, dan badan penerbit buku. Sementara, pada sampul buku bagian belakang terdapat penjelasan mengenai pembelajaran yang dalam hal ini mempunyai komponen pokok, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran. Informasi mengenai isi buku dan pengguna buku juga terdapat dalam sampul buku bagian belakang. Kebaikan dalam teknis buku ini ditunjang dengan pencetakan buku yang baik pula.
Pencetakan buku juga sudah baik. Kebersihan dalam pencetakan buku terjamin dengan baik. Warna tinta untuk tulisan berwarna hitam. Warna tinta terlihat jelas dan tidak ada warna huruf yang kabur karena kehabisan tinta. Kertas yang digunakan berwarna putih bersih (HVS) sehingga sangat menunjang untuk kebersihan buku. Tiap halaman buku dicetak dengan rapi dan tidak ada pencetakan buku yang miring. Batas pengetikan huruf pun sudah cukup dengan jarak 2-2-2-2 cm sehingga bagian dalam buku terlihat indah dan terdapat ruang kosong kalau-kalau pembaca menyisipkan catatan di dalamnya. Tata letak bab juga sudah disusun dengan baik sehingga antara bab yang satu dengan bab yang lain saling berhubungan. Namun, kesempurnaan hanyalah milik Allah. Karena itu, masih terdapat kekurangan dalam penyusunan buku ini.
Kekurangan yang terdapat dalam buku, antara lain sampul depan buku kurang menyisipkan kota penerbit dan tahun terbit buku, peletakkan bab pertama (evaluasi kemampuan bahasa) tidak seharusnya diletakkan pada awal pembahasan, akan lebih baik jika hal tersebut diletakkan pada bagian akhir pembahasan, buku ini tidak mencantumkan biografi penyusun buku sehingga pembaca kurang mengetahui identitas penyusun dan jejak penyusun dalam menyusun buku ini maupun buku-bukunya yang lain, alamat penerbit tidak terdapat dalam buku ini sehingga pembaca tidak mengetahui penanggung jawab terhadap buku ini dengan pasti, Taksonomi Bloom tidak terdapat dalam pembahasan buku ini, format penyusunan buku ini tidak dijelaskan dalam buku ini, tidak adanya ukuran buku secara pasti, serta masih terdapat kesalahan penggabungan kata dan kesalahan tanda baca dalam buku ini, seperti pada kalimat “Pendekatan komunikatif terhadap bahasa terkait juga dengan gagasan tentang konteks ekstra linguistik seperti halnya dengan pendekatan pragmatik, namun dengan cakupan yang lebih lengkap dan lebih luas, karena bertitik tolak dari komunikasi sebagai fungsi utama dalam penggunaan bahasa (Bab 2:28)”. Kesalahan tersebut ditunjukkan dengan huruf yang dimiringkan. Seharusnya, kata ekstra dengan linguistik digabung dan tanda koma sebelum kata tetapi dan kata karena dihilangkan (menjadi “Pendekatan komunikatif terhadap bahasa terkait juga dengan gagasan tentang konteks ekstralinguistik seperti halnya dengan pendekatan pragmatik namun dengan cakupan yang lebih lengkap dan lebih luas karena bertitik tolak dari komunikasi sebagai fungsi utama dalam penggunaan bahasa”).
Kesimpulan yang dapat diambil, yaitu buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa yang ditulis oleh Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono merupakan buku yang bertemakan hakikat tes bahasa. Dalam buku tersebut, kita dapat menemukan masalah evaluasi kemampuan bahasa dan tes secara umum serta tes bahasa khususnya.
Berdasarkan judul buku tersebut, kita dapat mengetahui bahwa jenis buku ini merupakan buku Pengayaan Pengetahuan IPS dan Humaniora, khususnya tentang humaniora. Penyusunan buku ini sudah sistematis. Namun, peletakkan materi mengenai evaluasi kemampuan bahasa tidak seharusnya diletakkan pada awal pembicaraan. Sebaiknya, masalah tersebut diletakkan pada akhir pembicaraan. Tidak terdapatnya Taksonomi Bloom dan biografi penyusun buku sudah seharusnya menjadi bahan koreksian bagi penyusun dalam perbaikan kualitas buku ini. Selain itu, kesalahan dalam penggabungan kata dan kesalahan dalam tanda baca turut diperhatikan demi kesempurnaan buku ini. Secara keseluruhan, organisasi, isi, bahasa, dan teknik buku ini sudah baik.



2 komentar:

KEBULAN mengatakan...

Komentar singkat untuk resensi dari buku Tes Bahasa karya Rawdotul Jannah yang berjudul Belajar Tes Bahasa dari Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono : penjelasannya sangat-sangat lengkap. Mengenai kesesuaian mindmap dengan pengembangan karangan, sudah sesuai. Hanya saja, Jannah membuat minmap yang agaknya terlalu panjang (banyak) untuk ukuran mindmap pada umumnya. Terima kasih..

FIFY FILDZAH HABIBAH (2115091110)

KEBULAN mengatakan...

secara sistematika antara mind map dan pengembangannya sudah sesuai. Bila dilihat mind map yang dibuat Jannah tidak seperti mind map, karena dijelaskan cukup lengkap. pengembangan yang dibuat Jannah sangat lengkap. penjelasan setiap babnya dijelaskan dengan satu paragraf.
secara keseluruhan, mind map dan pengembangannya cukup baik.

umi chairunnisa (2115091854)