Belajar
Tes Bahasa dari Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono
Oleh:
Rawdotul Jannah
Seorang penyusun
pastilah mempunyai alasan tersendiri dalam menyusun bukunya. Seperti halnya
dengan Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono,
buku Tes Bahasa Pegangan bagi
Pengajar Bahasa disusunnya berdasarkan alasannya untuk menyediakan buku
pegangan tes bahasa bagi para calon guru dan guru pada umumnya, khususnya para
calon guru dan guru Bahasa Indonesia, serta melengkapi bahan rujukan bidang tes
bahasa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Sebagai
pelengkap rujukan bidang tes bahasa, buku ini ditujukan sebagai bahan
pembekalan bagi mahasiswa S1 program studi pendidikan bahasa Indonesia, sebagai
bahan review, dan sebagai penyegaran untuk bidang pembelajaran serupa di
tingkat lebih tinggi, program studi pembelajaran bahasa pascasarjana. Dengan
adanya alasan penyusun tersebut, penyusun berupaya untuk mewujudkan alasannya
tersebut dalam buku ini sehingga alasannya tersebut menjadi kenyataan. Selain
itu, alasan seorang penyusun harus dikemas secara satu-kesatuan dengan
menentukan sebuah tema yang menjadi pokok pikiran dari sebuah buku.
Tema yang diangkat
dalam buku ini, yaitu hakikat tes bahasa. Buku ini banyak membahas masalah tes
pada umumnya, dan tes bahasa pada khususnya. Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono
menuangkan tema tersebut dalam buku ini dengan memberikan perincian materi yang
lengkap dan tidak keluar dari tema itu. Meskipun tema buku ini hakikat tes
bahasa, pembaca yang berlatar belakang selain bahasa pun dapat menggunakan buku
ini karena buku ini membahas jenis tes, ciri-ciri tes yang baik, penyusunan
tes, analisis hasil tes, dan interpretasi hasil tes secara umum. Untuk lebih
jelasnya, perhatikanlah ringkasan dari buku Tes
Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa karya Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono
sebagai berikut.
Bab 1 membicarakan
masalah evaluasi kemampuan bahasa. Pada bagian ini, kita dapat memperoleh
informasi mengenai hakikat dan kedudukan evaluasi dalam pembelajaran, tujuan
dan kegunaan evaluasi kemampuan bahasa, evaluasi sasaran kemampuan bahasa,
serta evaluasi, pengukuran, dan tes kemampuan bahasa. Melalui bab ini, kita
lebih memahami pentingnya kegiatan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran karena
evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan
pembelajaran secara keseluruhan (Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono, 2008:1). Selain
evaluasi pembelajaran, bab ini juga mengungkapkan bahwa tujuan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan.
Jadi, ketiga hal tersebut harus
dipersiapkan oleh para calon guru atau guru sebelum memulai pembelajaran.
Bab 2 membahas masalah
pendekatan tes bahasa. Pada bagian ini kita dapat memperoleh informasi mengenai
pendekatan tes bahasa yang terdiri atas lima jenis, yaitu pendekatan tradisional,
diskret, integratif, pragmatik, dan komunikatif. Dengan mengetahui hal
tersebut, para calon guru atau guru dapat mengetahui pendekatan yang ingin
digunakannya dalam menyusun tes bahasa.
Bab 3 mengulas masalah jenis tes secara umum. Tes
secara umum dibagi menjadi lima jenis, yaitu jenis tes berdasarkan cara
penskoran, jenis tes berdasarkan cara penyusunan, jenis tes berdasarkan cara
menafsirkan skor, jenis tes berdasarkan tujuan penyelenggaraan, serta jenis tes
berdasarkan fungsi dalam penyelenggaraan tes. Jenis tes berdasarkan cara
penskoran, yaitu tes objektif, menjodohkan, benar-salah, pilihan ganda,
subjektif, esei, pertanyaan menggunakan kata tanya, pertanyaan jawaban pendek,
dan melengkapi. Jenis tes berdasarkan cara penyusunan, yaitu tes terstandar dan
tes buatan guru. Jenis tes berdasarkan cara menafsirkan skor, yaitu tes acuan
norma dan tes kriteria. Jenis tes berdasarkan tujuan penyelenggaraan, yaitu tes
seleksi, penempatan, hasil belajar, kemampuan, dan bakat. Jenis tes berdasarkan
fungsi dalam penyelenggaraan tes, yaitu yaitu tes formatif, sumatif, pretes,
dan postes.
Bab 4 menjelaskan jenis
tes bahasa. Tes bahasa terdiri atas tiga jenis, yaitu jenis tes bahasa
berdasarkan pendekatan kajian bahasa, jenis tes bahasa berdasarkan sasaran tes,
dan tes bahasa khusu. Jenis tes bahasa berdasarkan pendekatan kajian bahasa,
yakni tes bahasa diskret, integratif, pragmatik, dan komunikatif. Jenis tes
bahasa berdasarkan sasaran tes, yakni tes kemampuan menyimak, membaca,
berbicara, menulis, dan melafalkan, serta tes kosakata dan tes tata bahasa. Tes
bahasa khusus, yakni dikte, tes cloze, dan tes C.
Bab 5 mengungkapkan masalah
ciri-ciri tes yang baik. Tes yang baik harus valid dan reliabel serta terdapat
ciri-ciri lain. Dalam hal validitas, dibahas masalah hakikat validitas dan
pembuktian validitas. Jenis-jenis reliabilitas pun dibahas dalam bagian ini.
Jenis reliabilitas, antara lain reliabilitas tes-retes, tes setara, belah dua,
cronbach alpha, cronbach alpha (1), cronbach alpha (2), kuder-richardson (K-R),
K-R20, K-R21, rater, intra-rater, inter-rater, dan perkiraan. Ciri-ciri lain
yang perlu diperhatikan penerapannya dalam menyusun tes, yaitu kepraktisan dan
beban keuangan.
Bab 6 mendeskripsikan
masalah penyusunan tes. Dalam menyusun tes, kita perlu menyusun rencana tes dan
menyusun perangkat tes. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana
tes, yaitu informasi kelembagaan dan garis besar tes.
Setelah itu, kita dapat menyusun perangkat
tes, antara lain penyusunan kisi-kisi tes, penulisan butir-butir tes, penulisan
petunjuk dan contoh pengerjaan, penetapan metode validasi tes, moderating,
pilot testing, dan uji coba tes, perbaikan tes, serta penyusunan perangkat tes
selengkapnya.
Bab 7 menyajikan
masalah analisis tes. Dalam bagian ini, dibahas masalah penskoran pekerjaan
peserta tes, pengolahan skor, dan analisis tes secara keseluruhan. Tes bisa
secara objektif dan secara subjektif. Dalam hal penskoran, hasil tes harus ajeg
dan akurat. Kita menganalisis kecenderungan umum seluruh peserta tes,
penyebaran skor, dan butir tes dalam pengolahan skor. Setelah itu, analisis tes
secara keseluruhan, yaitu analisis validitas tes dan analisis reliabilitas tes.
Bab 8 mengenai
interpretasi hasil tes. Hal ini bertujuan untuk memperoleh nilai (grade) atau sering disebut nilai akhir (final grade). Untuk menginterpretasi
hail tes, kita berpedoman pada penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan
kriteria (PAK) yang dikenal juga sebagai penilaian acuan patokan (PAP).
Kedelapan bab tersebut disusun secara sistematis dan saling berhubungan satu
sama lain. Kesistematisan dalam penyusunan buku ini berkat kerja keras dari
penyusun pula yang telah memiliki pengalaman dalam mengajar dan menulis buku.
Penyusun buku ini
adalah seorang dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) yang bernama Prof. Dr.
M. Soenardi Djiwandono. Buku Tes Bahasa
Pegangan bagi Pengajar Bahasa diterbitkan pada tahun 2008 oleh PT Indeks
yang berada di Jakarta. Ketebalan buku mencapai 260 halaman. Nomor ISBN buku
ini, yaitu 979-683-881-1. Dengan adanya nomor ISBN, buku ini sudah lulus
pemeriksaan oleh lembaga nasional perbukuan sehingga sudah layak terbit. Pemeriksaan
buku tersebut terkait pula dengan format buku.
Format buku ini sudah
sangat baik. Sampul depan dan sampul belakang buku diberi warna biru muda yang
sangat menarik. Batas pengetikan buku ini, yaitu berjarak 2-2-2-2 cm. Batas
tersebut sudah cukup dan tidak terlalu kecil sebagai batasan tulisan. Jenis huruf
dan ukuran huruf yang digunakan pun sudah pas dan enak untuk dibaca. Jenis
hurufnya tidak kaku seperti jenis huruf kebanyakan buku sehingga pembaca tidak
bosan dalam membaca buku ini. Pada bagian dalam buku, di bawah halaman buku,
terdapat nama bab buku sehingga kalau pembaca lupa bab yang dibacanya, pembaca
tidak perlu mencari nama bab dari awal pembahasan bab tertentu. Jarak antara
tulisan dengan judul tulisan baru (paragraf baru) terlihat jelas karena
penyusun memberikan ruang yang cukup untuk membedakan hal tersebut.
Selain format buku, pengenalan
pengarang pun diperlukan untuk mengetahui jejak langkah penyusun buku dalam
mengawali kariernya hingga dapat menyusun buku ini.
Buku yang disusun oleh
Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono ini merupakan buku pengembangan dari buku Tes Bahasa dalam Pengajaran yang disusun
oleh penyusun yang sama yang diterbitkan pada tahun 1996 oleh penerbit ITB
Bandung. Di dalam buku ini, tidak terdapat biografi penyusun sehingga
pengenalan penyusun kurang memadai. Namun, kita dapat menelusuri identitas
penyusun berdasarkan nama Universitas Negeri Malang yang tercantum pada halaman
judul buku. Jika dikaitakan dengan nama universitas dan gelar yang tersandang
pada nama penyusun, bisa terlihat bahwa penyusun adalah seorang dosen pada
universitas tersebut. Setelah mengetahui pengarang buku, kita perlu mengetahui
macam atau jenis buku ini.
Buku ini termasuk ke
dalam buku Pengayaan Pengetahuan IPS dan Humaniora. Lebih khususnya lagi, buku
ini membicarakan masalah seluk-beluk tes secara umum dan tes bahasa bahasa
serta cara mengevaluasi kemampuan bahasa. Seluk-beluk
tes secara umum, khususnya tes bahasa, dibahas dalam buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa karya Prof. Dr. M.
Soenardi Djiwandono ini. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, tidak hanya
pihak yang berlatar bahasa saja yang dapat menggunakan buku ini, tetapi juga
pihak yang tidak berlatar bahasa dapat menggunakan buku ini karena materi buku
ini menyajikan informasi mengenai tes secara umum dan tes bahasa serta cara
mengevaluasi kemampuan bahasa. Kurang lengkap rasanya bila tidak membandingkan
buku ini dengan buku lain yang sejenis.
Bila buku ini
dibandingkan dengan buku Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) karya Prof. Dr. Suharsimi Arikunto yang
membahas seluk-beluk tes secara umum, terdapat perbedaan, yakni pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa tidak
terdapat Taksonomi Bloom, sedangkan pada buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) terdapat Taksonomi
Bloom. Padahal, Taksonomi Bloom sangatlah penting untuk menentukan ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor serta untuk menentukan tingkat kesulitan soal
dalam penyusunan tes.
Sementara itu, pada
buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
(Edisi Revisi) tidak terdapat Pendekatan Tes Bahasa. Pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa
terdapat hal tersebut. Dengan adanya hal tersebut, seseorang, khususnya guru
atau dosen, dapat mengetahui pendekatan yang ingin digunakannya dalam menyusun
tes bahasa.
Selain itu, hal yang
tidak terdapat pada buku Tes Bahasa
Pegangan bagi Pengajar Bahasa karya Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono,
tetapi terdapat pada buku Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) karya Prof. Dr. Suharsimi Arikunto,
antara lain penjelasan mengenai penilaian, alat evaluasi, tujuan instruksional,
tabel spesifikasi, menskor dan menilai, kedudukan siswa dalam kelompok, dan
membuat laporan. Waktu penerbitan buku Tes
Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa ialah pada tahun 2008, sedangkan
cetakan pertama buku Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan (Edisi Revisi) diterbitkan pada tahun 1991. Jadi, kurikulum yang
digunakan pada kedua buku tersebut pun berbeda.
Kurikulum yang
digunakan pada buku Tes Bahasa Pegangan
bagi Pengajar Bahasa ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
sedangkan kurikulum yang digunakan pada buku
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) ialah Kurikulum Tahun 1975
dan Kurikulum Tahun 1984 sehingga dalam penggunaan rumus pun terdapat
perbedaan. Berdasarkan perbandingan ini saja, sudah terlihat kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing buku, antara lain buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa menggunakan kurikulum KTSP
sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan masa kini, sedangkan buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi
Revisi) menggunakan Kurikulum Tahun 1975 dan Kurikulum Tahun 1984 sehingga
ada beberapa rumus yang kurang sesuai dengan kebutuhan masa kini, seperti rumus
untuk menghitung nilai akhir untuk STTB. Meskipun demikian, buku Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi
Revisi) memiliki kelebihan yang berkaitan dengan materinya yang lebih
lengkap bila dibandingkan dengan materi pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Namun demikian, terdapat pula persamaan antara keduanya.
Persamaan yang terdapat
pada buku Tes Bahasa Pegangan bagi
Pengajar Bahasa terhadap buku
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), yaitu sama-sama membahas
masalah pengukuran, subjek dan sasaran evaluasi, tes, validitas tes,
reliabilitas tes, tes standar dan tes buatan guru, penyusunan tes, tes tertulis
untuk prestasi belajar, analisis hasil tes, pengolahan nilai, pencarian nilai
akhir, dan evaluasi program pengajaran. Sebagai bahan pertimbangan buku,
berikut ini akan dijelaskan keunggulan buku.
Keunggulan buku
membicarakan organisasi, isi, bahasa, teknik, dan kekurangan buku. Organisasi
buku dimulai dari pembicaraan awal pada buku ini yang membahas evaluasi
kemampuan bahasa. Selanjutnya, buku ini membahas seluk-beluk tentang tes pada
umumnya dan tes bahasa pada khususnya, yaitu masalah pendekatan tes bahasa,
jenis tes secara umum dan jenis tes bahasa, ciri-ciri tes yang baik, penyusunan
tes, analisis hasil tes, dan interpretasi hasil tes. Penyusun pasti mempunyai
alasan tersendiri dalam mengurutkan masalah-masalah dalam bukunya tersebut.
Pembicaraan mengenai evaluasi kemampuan bahasa diletakkan pada awal buku
mungkin untuk menyadarkan setiap pembacanya bahwa kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui perkembangan
peserta didik. Setelah itu, penyusun membahas seluk-beluk tes bahasa seperti
yang sudah dijelaskan tersebut. Secara keseluruhan, kerangka buku ini sudah
saling mendukung satu sama lain. Hubungan antara bagian yang satu dengan bagian
yang lain sudah memperlihatkan adanya hubungan yang harmonis, jelas, dan
memperlihatkan perkembangan yang masuk akal karena penyusun berusaha mengatur
tiap bab dengan begitu rapi dalam buku ini.
Isi buku ini termasuk dalam
kategori sangat baik. Penyusun menjelaskan setiap bagian buku ini dengan cermat
dan lengkap sehingga orang yang awam tentang evaluasi kemampuan bahasa dan tes secara
umum dan tes bahasa menjadi paham dengan masalah tersebut. Penyusun berusaha
memberikan contoh soal dalam penggunaan rumus-rumus yang berkaitan dengan
evaluasi kemampuan bahasa dan tes bahasa dan pada akhir setiap bab terdapat
ringkasan mengenai isi bab yang dibahas sehingga pembaca dapat meninjau kembali
bacaan yang telah dibacanya tanpa harus membaca isi bab secara keseluruhan.
Terdapat catatan kaki dalam buku ini sehingga jelas asal-muasal informasi yang
diperoleh.
Bahasa yang digunakan
dalam buku ini ialah ragam bahasa baku. Dengan demikian, setiap warga negara
Indonesia dapat memahami isi buku ini dengan mudah. Namun terkadang, untuk
memahami bahasan dalam buku ini, khususnya yang terkait dalam pembahasan rumus,
pembaca perlu membacanya berulang kali. Hal itu disebabkan oleh bahasa yang
terlalu formal dan pembahasan yang kurang lengkap dalam membahas masalah rumus
tertentu pada buku ini.
Secara
teknisnya, buku ini sudah baik. Perwajahan buku ini dikemas dengan sangat
menarik, yaitu dengan menggunakan warna biru muda. Pada sampul buku bagian
depan terdapat judul buku, nama penyusun buku, dan badan penerbit buku.
Sementara, pada sampul buku bagian belakang terdapat penjelasan mengenai
pembelajaran yang dalam hal ini mempunyai komponen pokok, yaitu tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran.
Informasi mengenai isi buku dan pengguna buku juga terdapat dalam sampul buku
bagian belakang. Kebaikan dalam teknis buku ini ditunjang dengan pencetakan
buku yang baik pula.
Pencetakan buku juga
sudah baik. Kebersihan dalam pencetakan buku terjamin dengan baik. Warna tinta
untuk tulisan berwarna hitam. Warna tinta terlihat jelas dan tidak ada warna
huruf yang kabur karena kehabisan tinta. Kertas yang digunakan berwarna putih
bersih (HVS) sehingga sangat menunjang untuk kebersihan buku. Tiap halaman buku
dicetak dengan rapi dan tidak ada pencetakan buku yang miring. Batas pengetikan
huruf pun sudah cukup dengan jarak 2-2-2-2 cm sehingga bagian dalam buku
terlihat indah dan terdapat ruang kosong kalau-kalau pembaca menyisipkan
catatan di dalamnya. Tata letak bab juga sudah disusun dengan baik sehingga
antara bab yang satu dengan bab yang lain saling berhubungan. Namun, kesempurnaan
hanyalah milik Allah. Karena itu, masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
buku ini.
Kekurangan yang terdapat
dalam buku, antara lain sampul depan buku kurang menyisipkan kota penerbit dan
tahun terbit buku, peletakkan bab pertama (evaluasi kemampuan bahasa) tidak
seharusnya diletakkan pada awal pembahasan, akan lebih baik jika hal tersebut
diletakkan pada bagian akhir pembahasan, buku ini tidak mencantumkan biografi
penyusun buku sehingga pembaca kurang mengetahui identitas penyusun dan jejak
penyusun dalam menyusun buku ini maupun buku-bukunya yang lain, alamat penerbit
tidak terdapat dalam buku ini sehingga pembaca tidak mengetahui penanggung
jawab terhadap buku ini dengan pasti, Taksonomi Bloom tidak terdapat dalam
pembahasan buku ini, format penyusunan buku ini tidak dijelaskan dalam buku
ini, tidak adanya ukuran buku secara pasti, serta masih terdapat kesalahan
penggabungan kata dan kesalahan tanda baca dalam buku ini, seperti pada kalimat
“Pendekatan komunikatif terhadap bahasa terkait juga dengan gagasan tentang
konteks ekstra linguistik seperti
halnya dengan pendekatan pragmatik,
namun dengan cakupan yang lebih lengkap dan lebih luas, karena bertitik tolak dari komunikasi sebagai fungsi utama dalam
penggunaan bahasa (Bab 2:28)”. Kesalahan tersebut ditunjukkan dengan huruf yang
dimiringkan. Seharusnya, kata ekstra dengan
linguistik digabung dan tanda koma sebelum
kata tetapi dan kata karena dihilangkan (menjadi “Pendekatan
komunikatif terhadap bahasa terkait juga dengan gagasan tentang konteks ekstralinguistik seperti halnya dengan
pendekatan pragmatik namun dengan cakupan yang lebih lengkap dan lebih luas
karena bertitik tolak dari komunikasi sebagai fungsi utama dalam penggunaan
bahasa”).
Kesimpulan yang dapat
diambil, yaitu buku Tes Bahasa Pegangan
bagi Pengajar Bahasa yang ditulis oleh Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono
merupakan buku yang bertemakan hakikat tes bahasa. Dalam buku tersebut, kita
dapat menemukan masalah evaluasi kemampuan bahasa dan tes secara umum serta tes
bahasa khususnya.
Berdasarkan judul buku tersebut,
kita dapat mengetahui bahwa jenis buku ini merupakan buku Pengayaan Pengetahuan
IPS dan Humaniora, khususnya tentang humaniora. Penyusunan buku ini sudah
sistematis. Namun, peletakkan materi mengenai evaluasi kemampuan bahasa tidak
seharusnya diletakkan pada awal pembicaraan. Sebaiknya, masalah tersebut
diletakkan pada akhir pembicaraan. Tidak terdapatnya Taksonomi Bloom dan
biografi penyusun buku sudah seharusnya menjadi bahan koreksian bagi penyusun
dalam perbaikan kualitas buku ini. Selain itu, kesalahan dalam penggabungan
kata dan kesalahan dalam tanda baca turut diperhatikan demi kesempurnaan buku
ini. Secara keseluruhan, organisasi, isi, bahasa, dan teknik buku ini sudah
baik.
2 komentar:
Komentar singkat untuk resensi dari buku Tes Bahasa karya Rawdotul Jannah yang berjudul Belajar Tes Bahasa dari Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono : penjelasannya sangat-sangat lengkap. Mengenai kesesuaian mindmap dengan pengembangan karangan, sudah sesuai. Hanya saja, Jannah membuat minmap yang agaknya terlalu panjang (banyak) untuk ukuran mindmap pada umumnya. Terima kasih..
FIFY FILDZAH HABIBAH (2115091110)
secara sistematika antara mind map dan pengembangannya sudah sesuai. Bila dilihat mind map yang dibuat Jannah tidak seperti mind map, karena dijelaskan cukup lengkap. pengembangan yang dibuat Jannah sangat lengkap. penjelasan setiap babnya dijelaskan dengan satu paragraf.
secara keseluruhan, mind map dan pengembangannya cukup baik.
umi chairunnisa (2115091854)
Posting Komentar