ACUAN JITU PENUNJANG EVALUASI PEMBELAJARAN
Hety Rahmawati
Proses pembelajaran selalu diikutii
oleh kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk menilai serta mengukur kemampuan
peserta didik dalam menangkap semua pelajaran yang telah diberikan padannya.
Hal ini dapat dikatakan bahwa evaluasi merupakan penentuan, apakah tujuan yang
telah diharapkan dalam pembelajaran melalui materi, metode, serta media yang
diterapkan sesuai atau tidak.
Judul : Tes Bahasa: Pegangan bagi Pengajar Bahasa
Penulis : Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono
Tebal : xiv + 260 halaman
Penerbit : PT. Indeks, Jakarta
Cetakan
ke- : Pertama, 2008
ISBN : 979-683-881-8
Evaluasi
berkenaan dengan keberhasilan siswa selama memeproleh pengajaran di sekolahnya.
Hal ini dapat ditentukan oleh proses pengukuran yang bersifat kuantitatif
dengan menggunakan satuan ukur yang berkriteria agar kegiatan menilai menjadi
lebih efektif, untuk memperoleh informasi sejauh mana hasil belajar peserta
didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik. Viviane dan Gilbert de
Lansheere (1954) mengatakan bahwa penentuan proses evaluasi salah satunya bisa
ditentukan dengan pemberian tes kepada pembelajar atau siswa. Dari teori
tersebut dapat dikatakan bahwa tes sangatlah penting dalam melihat ketecapaian
tujuan pembelajaran.
Buku
Tes Bahasa: Pegangan bagi Pengajar Bahasa, menjelaskan komponen-komponen
tes yang dikaitkan dengan pengajaran bahasanya. Dapat dilihat bahwa buku ini
bertemakan pembelajaran, berjenis pengayaan pengetahuan IPS-Humaniora. Buku ini memaparkan tes bahasa ke
dalam 7 bab. Bab 1: Evaluasi Kemampuan Bahasa, menjelaskan tentang
fungsi bahasa pada umumnya, yang dibedakan menjadi tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Selain itu penulis
menjelaskan tentang penitikberatan objek evaluasi hasil pembelajaran dan konsep
evaluasi, yakni kegiatan pengukuran dan alat penilaian berupa tes. Bab 2: Pendekatan
Tes Bahasa, menjelaskan tentang pendekatan yang diampu dalam tes bahasa.
Dalam pengkajiannya, pendekatan tes bahasa dilakukan dengan kajian linguistic,
yang memusatkan perhatiannya pada pengukuran tingkat kemampuan bahasa.
Pendekatan ini dibagi menjadi pendekatan diskretm pendekatan integratig,
pendekatan pragmatik, dan pendekatan komunikatif. Bab 3: Jenis Tes Secara
Umum, menjelaskan tentang jenis tes yang dikenal pada umumnya, yaitu tes
objektif dan subjektif, serta tata penskoran dua jenis tes tersebut. Selain hal
itu, terdapat pula cara penyusunan tes yang meliputi tes standard an tes buatan
guru. Diakhir bab 3, dijelaskan pula tentang tindakan selanjutnya dalam
penskoran hasil koreksi yang dilakukan dengan tes acuan norma dan tes acuan
kriteria. Bab 4: Jenis Tes Bahasa, menjelaskan tentang jenis tes bahasa
secara khusus. Tes bahasa menitikbertakan pada tes bahasa diskret, tes bahasa
integratif, tes bahasa paradikmatik, dan tes bahasa komunikatif. Selain itu,
tes bahasa pun dilihat dari kemahirannya dalam berbahasa, meliputi tes
kemampuan menyimak, tes kekampuan membaca, tes kemampuan menulis, dan tes
kemampuan berbicara. Tes selanjutnya yang digunakan yaitu tes pelafalan, tes
kosa kata, tes tata bahasa, tes dikte, serta tes close.
Berbagagai
pengertian hingga jenis tes telah dijelaskan dalam bab 1 sampai dengan bab 4.
Di bab 5, penulis menjelaskan tentang Ciri-ciri Tes yang Baik. Bab ini
menjelaskan tentang penunaian fungsi tes yang baik, agar umpan balik
penyelenggara pembelajaran menjadi baik pula. Jenis tes yang baik harus sesuai
(valid) dengan kemampuan yang menjadi sasaran tes, serta memberikan hasil yang
ajeg dan dapat diandalkan (reliable) dan secara teknis, dapat dilaksanakan
tanpa terlalu banyak kesulitan (praktis). Bab 6: Penyusunan Tes,
menjelaskan tentang persiapan penyusunan tes secara seksama. Tahapan tersebut
dilihat dari penyusunan tes yang meliputi informasi kelembagaan penyelenggaraan
tes dan garis besar tes yang akan disusun, serta penulisan petunjuk pengerjaan
tes, kunci jawaban, rambu-rambu penskoran, penetapan metode validasi, umpan
balik, revisi dan penyusunan seluruh perangkat tes. Bab 7: Analisis Hasil
Tes, menjelaskan tentang penskoran pekerjaan tes, pengolahan skor dengan
memuat rumus-rumus statistika penunjang pengolahan skor, dan analisa tes secara
keseluruhan. Bab terakhir atau bab 8: Interpretasi Hasil Tes, menjelaskan
lebih lanjut tentang pengolahan skor mentah menjadi nilai akhir berdasarkan
pada Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acian Kriteria (PAK).
Berbagai
materi dengan komponen-komponen yang detail telah dijelaskan dengan baik oleh
penulis, yaitu Prof. Dr. Soenardi Djiwandono, seorang dosen Universitas Negeri
Malang. Sonardi menjelaskan bahwa buku ini merupakan pengembangan dari buku
yang telah ditulis sebelumnya, berjudul Tes Bahasa dalam Pengajaran
tahun 1996. Soenardi menulis buku ini dengan upaya untuk menyediakan buku tes
pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa yang dapat digunakan sebagai
pegangan bagi pengajar bahasa maupun calon pengajar bahasa sebagai bahan
rujukan dan pembekalan. Soenardi juga menjelaskan, dalam penulisan buku ini
dipicu oleh kesadaran bahwa hingga dewasa ini belum cukup tersedia buku pegangan
tes bahasa yang merupakan bagian dari kurikulum pembelajaran bahasa,
dimaksudkan untuk melengkapi ketersediaan buku rujukan bidang tes bahasa yang
hingga dewasa ini umumnya masih ditulis dalam bahasa asing.
Secara
keseluruhan, buku ini memang perlu digunakan dalam lingkungan akademik. Buku ini
termasuk ke dalam buku pendidikan, berjenis buku IPS dan humaniora. Sebagaimana
telah dijelaskan Soenardi, buku ini dipakai oleh para pengajar bahasa untuk
mendalami hal-hal yang berkenaan dengan tes. Jika dibandingkan dengan buku
sebelumnya, yaitu buku Tes Bahasa dalam Pengajaran, buku ini mencakup
lebih lengkap dan detail mengenai tes pada umumnya dan tes bahasa pada
khususnya. Kupasan mengenai berbagai masalah yang disajikan pun lebih rinci dan
mendalam. Berbeda jika buku ini dibandingan dengan buku Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan karya Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Keduanya merupakan buku yang
sama-sama mengkaji tentang komponen evaluasi pembelajaran dan kaitannya dengan
tes. Hanya saja, buku karangan Suharsimi Arikunto menjelaskan hal tersebut
secara luas dan umum disertai penyantuman teori kognitif Taksonomi Bloom,
sedangkan buku Soenardi cakupannya dapat menjadi umum maupun khusus, yaitu
tentang tes bahasa.
Ada beberapa hal menarik
yang terdapat dalam buku ini. melalui bab perbab, Soenardi menjelaskannya
dengan detail, disertai dengan pemberian contoh contoh yang lengkap, yaitu
disertai rumus-rumus, bagan, dan ilustrasi, yang secara langsung dapat
mempermudah pembaca tentang apa yang telah dijelaskan. Di akhir bab pun,
Soenardi meberikan ringkasan mengenai butir-butir intisari, diikuti pendalaman
materi berupa pertanyaan-pertanyaan yang memuat hal-hal yang berkaitan dengan
isi bab tersebut. Hal itu pula merupakan fasilitas pemahaman isi buku yang
digunakan pula untuk memperkaya wawasan dalam berdiskusi. Secara penampilan,
desain sampul buku menarik dengan dominasi warna biru. Sistematika yang tersusun
pun baik dan harmonis. Penjelasan tiap bab mengandung hubungan dengan bab-bab yang
telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini dapat mendorong pembaca untuk berpikir
kritis dan berpikir sistematis dalam merangkaikan hal-hal yang berhubungan
tersebut. Kalimat demi kalimat diutarakan dengan baik, paragrafnya pun
berkoheren dan diksi yang digunakan dapat dimengerti oleh pembaca. Beberapa
istilah asing yang terdapat di buku ini pun dijelaskan kembali ke dalam bahasa
Indonesia untuk mempermudah pemahaman pembaca.
Sayangnya
buku ini tidak menampilkan detail tentang biografi penulis. Padahal dalam
sebuah buku, penyantuman biografi penulis sangatlah penting untuk meyakinkan
pembaca bahwa penulis bukanlah orang sembarangan yang menulis buku. Buku ini pun tidak menyantumkan alamat penerbit. Bahasa yang
digunakan baik, tetapi ada beberapa kata yang absurd dan tidak dimengerti
karena memiliki makna yang ganda. Terdapat pula kesalahan penyuntingan, yakni
masih terdapat beberapa ejaan yang terbalik.
2 komentar:
Siti Lutfiah
Secara keseluruhan resensi tersebut telah mencakup mind map yang telah dibuat namun,secara teknis, seperti kepaduan kalimat dan koherensi paragraf masih kurang tepat. serta masih belum efisien dalam pembuatan mind map.
(Mumun Siti Munawwaroh)
Hety Rahmawati menulis resensi mengenai buku Tes Bahasa. Resensi yang ia tulis lebih ditekankan kepada isi buku yang menyangkut evaluasi. Hal itu dapat dilihat dari penggunaan teori evaluasi yang dituturkan oleh Viviane dan Gilbert de Lansheere. Juga dapat dilihat dari paragraf pembuka tulisan resensinya tersebut. Evaluasi memang berada dalam pembahasan awal buku, namun secara keseluruhan buku tersebut membahas tes yang berkaitan dengan bahasa. Sehingga pendahuluan yang ditulis oleh Hety dirasa kurang tepat sebagai penggambaran isi buku.
Bagian pendahuluan memang belum menggambarkan isi buku secara keseluruhan, namun pada paragaf-paragraf selanjutnya ia memaparkan isi buku dengan garis besar pada masing-masing bab. Mulai dari bab 1 hingga bab 7. Ia memberikan paparan secara umum terkait dengan isi dari buku ini. Paparannya tersebutlah yang membuat ia menulis mengenai keunggulan dari buku ini, yaitu isinya cocok dignakan dalam bidang akademik khususnya bahasa.
Hety juga sudah membandingkan buku ini dengan buku lain yang sejenis mengenai evaluasi. Buku yang ia jadikan perbandingan adalah buku Dasar-dasar Evaluasi tulisan Suharsimi Arikunto. Ia membandingkan dalam hal isi buku yang berkaitan dengan evaluasi beserta komponennya. Ternyata, buku Tes Bahasa ini dan buku Dasar-dasar Evaluasi dapat melengkapi kekurangan dan keunggulan satu sama lain.
Resensi yng ditulis Hety sudah berdasarkan mind map yang ia buat. Hanya saja mind mapnya tersebut tidak menjadi satu kesatuan yang utuh, mind mapnya tersebut masih berdiri sendiri tidak saling terkait satu sama lain. Hal tersebut dapat dilihat dari bagan yang terpisah-pisah antara komponen latar belakang hingga nilai buku.
Dari segi pemakaian kevariasian kalimat, Hety memenuhinya. Kalimat yang ia tulis bervariasi dan koheren antara satu dengan yang lainnya. Dapat dikatakan juga, diksi yang ia pilih sudah tepat untuk memaparkan penjelasan mengenai isi buku ini. ia juga sudah menyebutkan klasifikasi dari buku ini.
Secara teknis, Hety telah menilai buku ini dengan objektif. Ia memaparkan kekurangan buku. Seperti tidak adanya biografi penulis hingga tidak terdapatnya alamat penerbit. Kemudian, dalam keunggulan buku ini juga sudah Hety paparkan dalam hal penggunaan bahasa yang dilakukan oleh penulis buku. Ia menilainya sudah baik. Terdapat kesalahan penulisan yang dilakukan oleh Hety dalam hal kesesuaian antar kata, yaitu pada penulisan identitas buku mengenai cetakan buku. Ia menuliskan cetakan ke “pertama”. Seharusnya ia menuliskan “cetakan ke satu” atau menulis “cetakan pertama”.
Posting Komentar