Jumat, 18 November 2011

Buku Wajib Pengajar Bahasa oleh Yunita Lestari


Buku Wajib Pengajar Bahasa
oleh Yunita Lestari

 
Judul buku      : Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa
Penulis             : Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono
Penerbit           : PT Indeks
Tempat terbit   : Jakarta
Cetakan           : Pertama, 2008
Tebal buku      : xiv + 260 halaman
ISBN               : 979-683-881-8



Proses belajar dan pembelajaran berkaitan erat dengan hasil belajar yang berupa penilaian. Dalam proses penilaian tersebut diperlukan sebuah tes yang merupakan alat ukur untuk mengetahui ketercapaian peserta didik. Oleh karena itulah, diperlukan pengetahuan yang lebih dalam mengenai tes. Buku yang berjudul Tes bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa yang ditulis oleh dosen dari Universitas Negeri Malang yaitu Prof. Dr. M. Soenardi Djiwandono mengupas tuntas tentang tes (alat ukur) yang dikhususkan pada pembelajaran bahasa. Penulisan buku ini dipicu oleh kesadaran bahwa hingga dewasa ini belum cukup tersedia buku yang merupakan bagian dari kurikulum pembelajaran bahasa, termasuk pembelajaran asing, yang kebutuhan dan penyelenggaraan pembelajaran dewasa ini semakain luas dan beragam (Djiwandono: 2008).
Buku Tes bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa  menjelaskan dasar dan latar belakang penyelenggaraan tes bahasa pada bab (1) Evaluasi Kemampuan Bahasa, diulas pula dalam bab ini tentang tiga komponen utama pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran beserta hubungan ketiga komponen tersebut. Tak lupa pula dalam bab tersebut membahas perbedaaan antara tes, pengukuran, dan evaluasi serta tujuan, kegunaan, dan sasaran evaluasi . Pada bab (2) Pendekatan Tes Bahasa, menyajikan beberapa cara memandang dan memahami bahasa yang berbeda-beda, sesuai dengan perkembangan ilmu bahasa sebagai dasar dan latar belakang pendekatan tersebut dalam menyelenggarakan pembelajaran bahasa, dan tes bahasa yang digunakan. Pendekatan tes bahasa dibagi menjadi pendekatan tradisional, diskret, integratif, pragmatik, dan komunikatif.
Berbagai macam tes dan bagaimana ciri-ciri serta perbedaannya, tersaji dalam bab (3) Jenis Tes Secara Umum, yang membahas pula mengenai cara penggunaan tes tersebut dalam pembelajaran. Tes bahasa memiliki jenis dan ciri-ciri khusus yang berbeda dengan tes bahasa secara umum yang dijelaskan pada bab (3). Oleh karena itulah, dikupas secara mendetail pada bab (4) Jenis Tes Bahasa, yang menyajikan tes yang digunakan dalam pembelajaran bahasa. Dalam bab (5) Ciri-Ciri Tes yang Baik dijelaskan tentang tolok ukur mutu tes serta membahas mengenai ciri suatu tes yang baik seperti memiliki validitas, reliabelitas, dan ciri-ciri lainnya. Bab (6) Penyusunan Tes mengupas cara merencanakan dan menyusun tes. Cara pemerolehan skor sebagai hasil penyelenggaraan tes yang telah disusun sebelumnya itu dibahas dalam bab (7) Analisis Hasil Tes, sedangkan penginterpretasiannya untuk menjadi hasil akhir berupa nilai akhir, dijelaskan pada bab (8) Interpretasi Hasil Tes, yang merupakan bab terakhir dalam buku ini.
Tes Bahasa yang merupakan sebuah buku pengayaan pengetahuan IPS dan humaniora ini pembahasannya lebih mendalam kepada tes atau alat ukur dalam menilai kemampuan peserta didik yang dikhususkan pada pembelajaran bahasa. Berbeda dengan Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan yang ditulis oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto yang berisikan evaluasi secara mendasar dan tidak dikhususkan pada mata pelajaran tertentu. Di dalamnya dibahas mengenai evaluasi, ciri-ciri tes yang baik, taksonomi bloom, dan bagaimana mengolah sebuah hasil tes yang akhirnya menjadi nilai akhir siswa. Kata-kata operasional, pengukuran ranah afektif, pengukuran ranah psikomotor disajikan pula dalam buku Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Namun, dalam Tes Bahasa tidak ditemukan kata-kata operasional, taksonomi bloom yang mengarah pada pengukuran ranah kognitif, pengukuran ranah efektif, dan pengukuran ranah psikomotor yang sebenarnya sangatlah kompleks dalam penyusunan tes.
Kerangka buku Tes Bahasa  sudah cukup baik. Hubungan antara bab satu dengan bab selanjutnya saling berkaitan. Misalnya, pada bab (3) dijelaskan mengenai jenis tes secara umum dilanjutkan  bab (4) yang menjelaskan tentang jenis tes bahasa. Jadi antara bab satu dengan lainnya saling berkaitan dan mempunyai hubungan yang jelas. Mengenai isi buku, penulis dengan baik memberikan suatu penjelasan yang terkait dengan tes bahasa telihat di dalam bab (6) misalnya mengenai ciri-ciri tes yang baik. Dalam bab tersebut selain  dibahas mengenai ciri tes yang baik yakni validitas dan realiabelitas dan diberikan rumus menghitung reabelitas tes. Selain itu, penulis juga menyajikan tabel, gambar, contoh, dan rumus yang mempermudahkan pembaca memahami isi buku. Struktur kalimat dan hubungan antar kalimat mempunyai kaitan yang erat dan saling berkesinambungan sedangkan pilihan kata yang digunakan dalam buku ini dipahami dengan baik karena penulis memberikan pengertian yang dapat dipahami apabila terdapat istilah-istilah yang asing bagi pembaca. Teknik penulisan telah cukup baik dapat dilihat melalu cover buku berwarna biru yang menarik, penulisan huruf yang sangat efisien dan ukuran yang standar, serta pencetakan kata-kata dan penempatan tanda baca yang baik sehingga mampu memberikan kenyamanan bila membaca buku ini.
Tidak adanya pembahasan mengenai kata-kata operasional ranah-ranah pembelajaran, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotor menjadikan pembaca sedikit kesulitan mengidentifikasi tes yang dibuat oleh pengajar. Selain itu, pada identitas buku tidak ditemukan alamat dari penerbit yang seharusnya dicantumkan. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat menjadikan alasan bagi para pengajar bahasa maupun pembuat tes bahasa memandang sebelah mata pada buku ini melainkan dapat menjadikannya sebagai pegangan wajib bagi mereka. Hal tersebut dikarenakan, Tes bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa sangatlah bermanfaat bagi kalangan pendidik terutama pengajar bahasa karena tes yang merupakan alat ukur dari proses penilaian dapat menjadi tolok ukur bagi pengajar apakah proses pembelajaran telah terlaksana dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan.


Mind Map Buku Resensi Tes Bahasa

2 komentar:

KEBULAN mengatakan...

Komentar oleh: Rawdotul Jannah

Pengembangan resensi yang dibuat oleh Yuyun sudah sesuai dengan mind map-nya. Bahasa yang digunakan sudah tersusun dengan rapi, santun, dan menarik meskipun dengan ragam baku. Penalaran yang digunakan ialah penalaran deduktif (umum-khusus), yakni menjelaskan hal-hal yang umum terlebih dahulu baru kemudian ditarik kesimpulannya. Paragraf yang dikemukakan sudah saling berkaitan satu sama lain dan lengkap. Sasaran resensi sudah sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Gorys Keraf, yaitu berisikan pendahuluan, macam atau jenis buku, keunggulan buku, dan nilai buku serta berjalan sesuai dengan fungsinya. Pendahuluan untuk mengutarakan identitas buku, tema, pengenalan pengarang, dan sinopsis buku. Macam atau jenis buku untuk menjelaskan klasifikasi buku beserta perbandingannya dengan buku lain yang sejenis. Keunggulan buku untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan buku berdasarkan organisasi, teknik, bahasa, dan isi buku. Nilai buku untuk merekomendasikan buku kepada pihak lain. Jadi, dapat dikatakan bahwa pengembangan resensi ini sudah baik.

anisa lastari mengatakan...

sebagi sebuah resensi, tulisan yang dibuat oleh penulis sudah menarik dan memberikan banyak informasi mengenai buku yang "dibedahnya", namun pada bebrapa bagian terlihat penulis masih subyektif, seperti ketika menuliskan "Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat menjadikan alasan bagi para pengajar bahasa maupun pembuat tes bahasa memandang sebelah mata pada buku ini melainkan dapat menjadikannya sebagai pegangan wajib bagi mereka", ada baiknya ketika menyebutkan mengenai keadaan buku penulis bersikap objektif dengan memberikan pembanding, misalnya membandingkan buku yang diresensinya dengan buku lain yang sejenis, sehingga juga menambah kepercayaan pembaca terhadap resensi tersebut.